INDOSatu.co – KABUL– Ikrar telah dikumandangkan Taliban yang sekarang menjelma sebagai pengendali pemerintahan di Afghanistan. Mereka mengaku siap menjalin dan bekerja sama, bahkan membangun dialog dengan negara mana pun di dunia. Tetapi hanya satu negara yang Taliban tolak mentah-mentah, yakni Israel.
“Yang pasti, kami ingin memiliki hubungan yang baik dengan negara-negara lain, tapi tidak dengan Israel,” kata juru bicara Taliban Shuhail Shaheen, seperti dikutip Sputnik News, Rabu (8/9).
Shaheen tak menjelaskan rinci alasannya mengapa Afghanistan tak ingin menjalin hubungan diplomatik dengan negara Zionis tersebut. Menurutnya, Israel tidak masuk daftar diantara negara-negara lain yang diagendakan untuk bekerjasama dengan pemerintahan Afghanistan mendatang.
Afghanistan, kata Shaheen, ingin menjalin hubungan dengan semua negara tetangga dan kawasan, termasuk Amerika Serikat sekalipun. Meski Amerika Serikat adalah mantan musuh bebuyutan selama 20 tahun menduduki Bumi Afghanistan.
“Ya, tentu saja. Dalam babak baru, jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami, yang bisa menjadi kepentingan kedua negara dan kedua bangsa. Selain itu, jika mereka ingin berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan,” sambungnya.
Bisa dimaklumi, Taliban selama ini tidak senang terhadap Israel, terutama terhadap rakyat Palestina. Tak heran jika Israel kerap menggunakan narasi anti-Israel dalam propagandanya. Mereka pun tetap memunculkan narasi serupa setelah merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus lalu. (za/red)