INDOSatu.co – BOJONEGORO – Statemen menarik datang dari Wakil Menteri Agama RI, Saiful Rahmat Dasuki terkait moderasi beragama di tengah masyarakat di Indonesia yang sangat plural. Pernyataan itu diungkapkan Saiful Rahmad saat menghadiri Sosialisasi Moderasi Beragama di Kantor DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jalan Panglima Polim nomor 61 Bojonegoro, Selasa (26/9).
Syaiful mengaku bahwa dirinya telah berkeliling di berbagai kota dan wilayah. Yang terakhir kemarin dari Kepulauan Anambas, Kabupaten Kepulauan Natuna. Pulau Anambas itu dari Jakarta bisa ditempuh kurang lebih 6 jam.
‘’Tapi Alhamdulillah hampir semua daerah yang saya datangi punya kemauan yang sama dan punya nilai juang yang besar,” beber Saiful.
Bicara soal moderasi, Saiful lalu mengingatkan perlunya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bagi bangsa Indonesia. Seperti dawuhnya almarhum Mbah Mun (KH Maimun Zubair, sesepuh PPP), bahwa PPP ini harus ada di Indonesia. PPP harus tetap ada di Indonesia karena PPP lah merupaan salah satu partai yang berasas Islam, partai yang menengahi dua kelompok ideologi besar di negara ini. Maka, kata Saiful, kehadiran PPP menjadi suatu keharusan.
“Kalau kita tidak berdayakan partai (PPP, Red) ini, maka apa yang didawuhkan dan diamanatkan Mbah Mun ini tidak bisa terwujud,” tambah Saiful.
Kendati haqqul yaqin bahwa PPP harus tetap ada di republik ini, namun jika tidak diperjuangkan dan gelorakan PPP, maka akan seperti ini saja. Karena itu, Saiful mengajak seluruh kader PPP di Bojonegoro maupun yang di Jawa Timur pada umumnya untuk terus menggelorakan dengan titik balik kejayaan PPP di masa yang lalu.
“Kenapa PPP harus ada, bapak-ibu? Karena PPP harus menjadi penyeimbang, penyeimbang dari kekuatan kekuatan politik yang ada di Indonesia.” terang Saiful.
PPP, kata Saiful, dalam sejarahnya merupakan hasil gabungan dari partai-partai Islam yang ada di republik Indonesia, partai-partai Islam yang punya talian sejarah dengan bangsa dan negara ini. Maka, sudah menjadi tanggung jawab sejarah bersama untuk menjaga kebesaran PPP, menjaga keberlanjutan PPP sampai yaumil qiyamah nanti.
“Mudah-mudahan PPP tetap kuat dan tetap jaya sampai akhir nanti. Aamiin.” tutur Saiful.
Kata Saiful, PPP juga merupakan partai yang moderat dalam berpolitik. Selalu berada di tengah terhadap sikap-sikap terkait dengan kebijakan yang menyangkut dengan keputusan keputusan bersama. Artinya, kata Saiful, dalam berprinsip dan mengambil jalan tengah untuk menjadi partai penyeimbang tadi.
Namanya moderat itu berarti PPP ada di tengah-tengah. Tidak terlalu ke kanan, juga tidak terlalu ke kiri, tapi harus terus bergerak. Meski di tengah, PPP tidak boleh diam saja. Kalau diam saja, orang yang ada di kiri menganggap PPP memihak di sebelah kanan, dan juga orang yang ada di kanan PPP, PPP dianggap lebih pro dengan yang kiri.
“Kita harus berada di tengah dan harus bergerak untuk menjaga moderasi dan sikapnya dalam berpolitik dengan mengedepankan amar makruf nahi munkar.” pungkas Saiful.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Bojonegoro Sunaryo Abumain mengatakan, bahwa selain melakukan Sosilaisasi Moderasi Beragama, kehadiran Kementerian Agama RI diwakili oleh Wakil Menteri Agama juga dalam rangka launching caleg dan bacaleg yang akan bersaing dalam Pileg 2024 mendatang. Saiful Rahmat adalah kader PPP yang menduduki jabatan Wamenag. ‘’Alhamdulillah acara Pak Wamenag hari ini lancar,” ungkap Sunaryo Abumain.
Mbah Naryo, sapaan akrab dari Sunaryo Abumain juga menambahkan bahwa, agenda wamenag kali ini tidak ada kaitannya dengan pilpres. “Jadi, tidak menyangkut pilpres, hanya konsentrasi moderasi beragama dengan pemantapan caleg untuk Pemilu 2024 yang harus sukses,” tambah Mbah Naryo.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Ketua DPW PPP Jatim Hj. Mundjidah Wahab; KH Drs. Musyafa’ Noer, selaku Wakil Ketua Umum DPP PPP; dan seluruh caleg PPP Bojonegoro. Ketika ditemui awak media Ketua DPC PPP Sunaryo Abumain mengatakan bahwa, kedatangan Wamenag RI di kantor DPC PPP bertujuan untuk sosialisasi Moderasi Beragama. (*)