LIHATLAH betapa banyak diantara kita yang telah kehilangan orang yang dicintai dalam beberapa tahun terakhir ini. Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Kakek, Nenek, Saudara, Sahabat, Teman.
Padahal mereka masih berpuasa bersama kita pada tahun-tahun yang lalu, dan mereka juga bercita-cita untuk berpuasa di tahun ini. Mereka mengira bahwa kematian masih jauh menghampirinya,
Namun siapa sangka, ternyata ajal begitu cepat telah datang menghampirinya, sehingga memupuskan impian dan angan mereka untuk menjumpai Ramadan tahun ini,
Karena itu, kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, hendaknya kita harus bertekad memanfaatkan kesempatan ini untuk banyak melakukan amal shalih, Bukan justru sebaliknya. Dengan datangnya Ramadan, kita sia-siakan dan tanpa ada semangat melakukan ibadah.
Ketahuilah, waktu yang telah kita sia-sia itu adalah angan-angannya berjuta ruh, supaya mereka bisa kembali ke dunia untuk beramal, namun itu semua tidak mungkin bisa terjadi karena sudah terlambat.
Imam Ibnul Jauzi رحمه الله berkata:
تالله لو قيل لأهل القبور تمنوا لتمنوا يومًا من رمضان
“Demi Allah, andaikan dikatakan kepada penghuni kubur: “Berangan-anganlah !”, Maka mereka pun akan berangan-angan untuk bisa berada di satu hari saja pada bulan Ramadan” (At-Tabshirah II/78)
“Betapa banyak orang bercita-cita ingin bertemu bulan Ramadan tahun ini,
Namun ajal telah mendahuluinya. Maka bersyukurlah dan jangan sia-siakan kesempatan ini, sebab bisa jadi ini Ramadan terakhir kita”.
Semoga hal ini menjadi renungan sekaligus motivasi bagi kita semua, dan semoga Allah SWT memberi kita kekuatan, kesehatan, kemudahan dalam menjalankan amal shalih, serta menerima amal ibadah kita di bulan Ramadan. Aamin Allahuma Aamiin. (*)
Helmy Abud Bamatraf;
Penulis adalah Political and Policy Literary Studies.