Bertekad Ciptakan Cluster Kopi di Bojonegoro, Tanam 1.700 Pohon Kopi Robusta

  • Bagikan
LESTARIKAN HUTAN: Wakil Kepala ADM KPH Perhutani Bojonegoro, Wawan Gunawan (kaos hijau) ikut menanam pohon kopi robusta di lahan BKPH Clebung, Kecamatan Bubulan, yang masih menjadi bagian lahan milik KPH Perhutani Bojonegoro.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sebanyak 1.700 batang bibit kopi jenis robusta, ditanam di lahan kawasan perlindungan setempat (KPS), masuk petak 169-b, BKPH Clebung, Kecamatan Bubulan, KPH Bojonegoro, hari ini (12/102).

Bibit kopi sebanyak itu, menurut Lulus Setiawan, Wakil Ketua Umum LSM PK PAN Bojonegoro, merupakan awal dari rencana besar lembaganya bersama Perhutani dan kelompok tani hutan, untuk menghijaukan kembali kawasan hutan yang sudah 20 tahun lebih, gundul kondisinya.

“Kami sudah siapkan sepuluh ribu bibit kopi yang siap ditanam di sepanjang kawasan, bersama kelompok tani dan Perhutani,” kata Lulus.

Baca juga :   Gencar Desak Dicabut, Kelompok Tani Hutan Bojonegoro Siap Amankan KHDPK

Dengan penanaman pohon jenis kopi ini, dimaksudkan akan terjadi cluster baru kebun kopi di Bojonegoro. Harapannya, Bojonegoro akan menjadi salah satu penghasil kopi, selain jagung dan padi.

Sementara, Alham M. Ubey, Sekretaris Umum LSM PK PAN menambahkan, kelompok-kelompok tani yang menjadi binaan LSM PK PAN akan membentuk kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) berupa kebun kopi ini.

“Kopi jenis robusta sangat cocok ditanam di Bojonegoto, karena itu salah satu KUPS yang akan dibentuk adalah kelompok usaha kebun kopi,” kata mantan reporter RCTI ini.

Baca juga :   Serahkan 2.320 SK PPPK, Bupati Yuhronur Tekankan Tiga Tugas Utama Pemerintah

Tentu tidak hanya tanaman kopi yang bakal dikembangkan oleh kelompok tani, tambah Alham, usaha-usaha lain yang mengarah kepada pelestarian hutan juga akan ditanam, sperti pohon pete dan alpukat.

Wakil Kepala Admistratur KPH Bojonegoro, Wawan Gunawan, yang turut menanam pohon kopi robusta mengatakan, Perhutani sangat mendukung upaya LSM PK PAN dan KTH yang mempelopori menanam kopi di lahan KPS.

Baca juga :   Demo Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode, Aktivis IMM Bojonegoro Turun ke Jalan

“Untuk selanjutnya nanti kita bisa rencanakan gerakan penanaman pohon petik non tebang ini yang lebih luas, demi melestarikan hutan,” paparnya.

Wawan berharap, gerakan tanam kopi ini tidak berhenti pada giat tanam saja, melainkan harus disertai dengan gerakan perawatannya.

“Tujuannya adalah menghijaukan kembali hutan lestari dan menyejahterakan para petani, maka perawatan tanaman kopi harus dilakukan serius, sehingga kopi bisa hidup dan berbuah, sehingga bisa dipetik buahnya,” pinta Wawan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *