INDOSatu.co – JAKARTA – Senator asal Jawa Tengah, Abdul Kholik, mengaku punya obsesi besar, bahwa sungai di bagian selatan Jawa Tengah perlu memiliki Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tersendiri. Sebab, selama ini kurang optimal karena penanganan sungai di wilayah itu masih tergabung dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) yang masuk dalam koordinasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
”Sungai Serayu saat ini kondisinya semakin kritis. Dan juga banyak sungai lain yang perlu mendapat penanganan serius, seperti Kali Klawing di Purbalingga, Sungai Luk Ulo di Kebumen, Sungai Bogowonto di Purworejo dan lainnya. Jika penanganannya terus disatukan dengan Provinsi DIY, lingkupnya menjadi terlalu besar dan luas, sehingga tidak optimal,” kata Kholik kepada INDOSatu.co, di Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Kholik, beberapa tahun terakhir memang terjadi banjir besar di wilayah Banyumas, Cilacap, dan Kebumen. Banjir ini menggenangi area yang sangat luas dan lama surutnya. Kerugian sangat besar karena merupakan lahan pertanian yang subur.
“Berkali-kali panen gagal karena banjir tak kunjung surut dalam waktu singkat,” ujar Doktor Ilmu Hukum ini.
Terkait dengan harapan besarnya tersebut, Kholik mengaku sudah berkoordinasi dengan senator asal DI Yogyakarta untuk membahas masalah tersebut. Mereka memberi respon positif dan mendukung adanya balai besar wilayah sungai tersendiri di Jawa Tengah Selatan.
‘’Apalagi, selama ini BBWSSO Wilayah Yogyakarta itu harus menangangi banyak sungai,” kata Kholik.
Lebih lanjut, Kholik menegaskan, keberadaan BBWS tersendiri di wilayah Jawa Tengah Selatan (Jasela) kini makin penting dengan adanya pembangunan jalan tol Cilacap-Yogyakarta. Jika banjir sampai tidak tertangani, maka jalan tol terancam tergenang banjir juga.
”Usulan tersebut sudah disampaikan dalam pertemuan bersama Senator Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimulyono beberapa waktu lalu. Menteri berjanji akan merespons dan mempertimbangkan masalah ini secara serius. Ancaman banjir di Jawa Tengah memang harus teratasi,” ungkap Kholik.
Selain itu, saat ini erosi daerah aliran Sungai Serayu sudah mengancam waduk Mrica dan berpotensi menjadi bencana banjir banding bandang. Waduk Mrica di Banjarnegara kini sudah kritis, bahkan terancam jebol karena tidak maksimalnya penangan Sungai Serayu selama ini. Waduk itu sudah dangkal dan penuh endapan lumpur yang melebihi kapasitas yang dapat ditoleransi. (adi/red)