Berharap Habib Rizieq Bergerak, Faizal: Jadi Garis Depan, Galang Persatuan Umat Islam

  • Bagikan
LAWAN KORUPSI: Kritikus dan Pemerhati Plitik Kebangsaan Fazal assegaf menyoroti dinasti Presiden Jokowi serta anak dan menantunya selama menjadi penguasa.

INDOSatu.co – JAKARTA – Kritikus dan Pengamat Politik Kebangsaan, Faizal Assegaf mengatakan, meski ruang gerak Habib Rizieq disandera oleh kekuasaan Jokowi dengan membubarkan FPI, tetapi arus pikiran kritisnya tak pernah surut dan gagal dibungkam. Sebab, hal itu justru membuat umat makin bersimpati.

”Tidak banyak tokoh ulama di republik ini yang konsisten berdiri di garis depan membela kepentingan rakyat. Memilih jalan penderitaan dibawah aneka tekanan kekuasaan demi memperjuangkan keadilan,” kata Faizal Assegaf kepada INDOSatu.co, Kamis (20/7).

Sejujurnya, ungkap Faizal, Habib Rizieq telah membuktikan ketulusan dan kesetiaannnya berada di posisi paling sensitif. Tak peduli apapun resikonya, tanpa lelah menggalang konsolidasi politik visioner dan Islami

Baca juga :   Bupati Bojonegoro Bersama Sekretaris Utama BMKG Tandatangani MoU terkait Mitigasi Bencana

”Bermodalkan keimanan yang kuat, Habib Rizieq merajut semua potensi yang tersedia. Bergerak dalam barisan Islam yang sangat fenomenal. Pendekatan gerakan politik massa secara damai, terbukti efektif,” kata Faizal.

Disebut efektif, beber Faizal, karena berhasil menyatukan jutaan umat Islam melawan dominasi dan hegimoni sekularis dalam bernegera. Di mana lebih dari 70 tahun, potensi Islam disingkirkan secara tidak adil.

Habib Rizieq dan jutaan umat Islam mengusung jargon revolusi akhlak dan menghentak ruang publik. Bahwa, situasi di negeri ini semakin berada dalam darurat korupsi dan kebohongan dalam bernegara, itu yang harus dihentikan.

Baca juga :   Jokowi Dibuat Mati Gaya, Faizal Assegaf Tengarai Hati Prabowo Cenderung ke Anies

”Pilihan terminologi ‘revolusi akhlak’, merujuk pada pentingnya umat Islam bersikap tegas dan istiqamah memperjuangkan ajaran Baginda Rasul Muhammad SAW. Untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar,” tutur Faizal.

Habib Rizieq memotret berbagai masalah krusial yang belakangan ini terjadi, telah mencapai level darurat dan sangat mengkhawatirkan. Di mana umat Islam sebagai mayoritas menjadi korban dalam bernegara.

”Ihwal kecemasan itu membuat Habib Rizieq tanpa henti membangkitkan kesadaran umat dalam spirit ukhuwah Islamiyah. Solidaritas Islam adalah solusi untuk mengakhiri kezaliman,” kata mantan aktivis 98 itu.

Baca juga :   Jika Partai Ummat Deklarasikan Capres Anies Baswedan, PAN Diprediksi Bakal Redup

Seruan persatuan Islam yang digemakan Habib Rizieq sejalan dengan harapan kaum cerdik pandai, santri, aktivis dan kalangan ulama kritis di tanah air. Ajakan yang mulia itu terus bergulir ke ruang publik.

Praktik kekuasaan yang semena-mena dengan berkedok demokrasi, liberalisme dan doktrin toleransi palsu harus dihentikan. Sebab telah terbukti culas dan bertujuan melemahkan kehidupan umat Islam.

”Di awal tahun baru hijriah, 1 Muharram 1445, Habib Rizieq melalui saluran media sosial, menyerukan umat saling bergandeng tangan melawan kesombongan dan arogansi kekuasaan. Maju terus Habib Rizieq,” pungkas Faizal. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *