INDOSatu.co – LAMONGAN – Perjalanan akademik bukan sebatas gelar, melainkan dicapainya kompetensi akademik yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan serta kepribadian. Diperlukan bekal pengetahuan terkait pengenalan lingkungan dunia pergu0ruan tinggi bagi siswa yang akan melanjutkan agar tidak salah memilih.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) saat membuka Campus Expo 2023 yang digelar FornasmalaKegiatan tersebut menghadirkan 29 perguruan tinggi. Diharapkan, Campus Expo itu menjadi referensi bagi siswa SMA sederajat untuk memilih perguruan tinggi sesuai dengan minat bakat yang dimiliki.
“Manfaatkan campus expo ini dengan sebaik-baiknya. Gali sebesar-besarnya informasi, karena ini kesempatan untuk berinteraksi secara langsung adik-adik dengan kampus-kampus agar saat kuliah nanti sesuai dengan keinginan,” kata Pak Yes, di Aula KORPRI Lamongan, Selasa (31/1).
Didepan siswa SMA sederajat se-Kabupaten Lamongan, Pak Yes juga berpesan, para siswa untuk benar-benar mengupayakan masuk perguruan tinggi dengan berbagai kompetensi. “Mari terus berkarya meningkatkan kapasitas, sehingga kita semua mempunyai daya saing di kehidupan yang akan datang,” ucap Pak Yes.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Hidayat Rahman saat membacakan sambutan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, terdapat 5 hal yang dapat diperhatikan dalam memilih perguruan tinggi, yakni diantaranya (1) Mampu menjadi produsen iptek, inovasi dan pusat keunggulan, (2) Melakukan kerja sama dengan industri dan pemerintah (3) Meningkatkan kualitas dan memanfaatkan hasil penilitian, (4) Mengembangkan prodi yang adaktif dan desain kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pembangunan daerah, (5) Meningkatkan peran tri darma perguruan tinggi.
“Semakin tinggi gelar akademi, diharapkan semakin tinggi pula kualitas pengetahaun sikap dan kepribadian yang terbentuk,” kata Hidayat.
Selain itu, di era industri 4.0, Hidayat berpesan, agar siswa tidak hanya berfokus pada akademik saja, tetapi juga harus didukung peningkatan kompetensi dengan memanfatkan platform digital.
“Bangunlah portofolio, perbanyak karya positif. Dokumentasikan portofolio secara online, sehingga akan memperoleh feedback dari publik terhadap portofolio sebagai masukan dalam melakukan perbaikan kinerja secara berkelanjutan,” ucapnya.
Terlebih menurut Hidayat, Indonesia di tahun 2030 diprediksi, angka rasio ketergantungan antar pendidik usia non produktif dengan produktif mencapai titik terendah, yakni 46,9. Tantangan tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif jika tidak didukung lapangan kerja dan SDM yang unggul. (*)