Banjir karena Tanggul Sungai Jebol, Bupati Kudus: Hidupkan Lagi Gerakan Jumat Bersih

  • Bagikan
AJAK TETAP SEMANGAT: Bupati Kudus, M. Hartopo meminta semua elemen di Kabupaten Kudus agar kembali menggalakkan Gerakan Jumat Bersih. Harapannya, agar lingkungan tetap bersih dan terhindar dari bahaya banjir.

INDOSatu.co – KUDUS – Gerakan Jumat Bersih kini terlihat kurang greget. Tidak seperti pada awal-awal Gerakan Jumat tersebut dicanangkan, yang sangat masif dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Mendapati gejala loyo tersebut, Bupati Kudus M. Hartopo menginstruksikan semua elemen di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, agar kembali menggalakkan gerakan Jumat Bersih.

Sebenarnya gerakan Jumat Bersih tersebut, ungkap Hartopo, masih dilakukan hingga sekarang. Namun, Hartopo mengakui tidak semasif awal-awal gerakan tersebut dimulai. ”Nanti digalakkan kembali dan ditingkatkan kembali gerakan tersebut kalau memang dirasa kurang jalan,” kata Hartopo kepada wartawan, Jumat (11/11).

Baca juga :   Peringati Hari Santri, Bagikan Telur dan Beasiswa untuk Yatim

Guna memperlancar gerakan Jumat Bersih tersebut, para camat dan diminta untuk meneruskan instruksi ini hingga ke tingkat desa melalui kepala desa se-Kabupaten Kudus. Dengan cara seperti itu, diharapkan kebersihan lingkungan akan tetap terjaga dan kesehatan masyarakat juga akan terjamin.

Terkait untuk masyarakat di daerah hulu, Hartopo meminta agar tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Baik itu sampah rumah tangga maupun sampah ranting pohon. Sampah-sampah seperti itulah yang dipastikan akan bermuara ke bawah dan menjadi penyebab banjir.

Baca juga :   Mbah Rozaq dan Gus Karim Didapuk Jadi Ketua dan Wakil Ketua Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed

”Pasti itu. Karena sampah ranting pohon itu akan tersangkut di jembatan-jembatan dan mengakibatkan banjir. Jadi, gerakan Jumat Bersih tersebut perlu kita galakkan kembali demi kenyamanan bersama,” kata Hartopo.

Banjir akibat sampah yang menyangkut di sungai juga baru saja terjadi di Dukuh Klisat, Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hal itu mengakibatkan air sungai pun sempat limpas karena tanggul penyangga sungai, jebol pada Kamis (10/11) malam.

Baca juga :   Pimpin Upacara HUT RI Ponpes Al Mukmin Ngruki, Muhadjir: Teguhkan Keislaman-Keindonesiaan

Meski tidak ada korban jiwa, namun peristiwa jebolnya tanggul penyangga sungai itu mendapat perhatian dari Hartopo. Akibat peristiwa tersebut, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 40 juta.

‘’Jadi, ini (banjir, Red) karena jebolnya tanggul penyangga sungai harus menjadi pelajaran dan perhatian kita semua,’’ kata Hartopo. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *