Bahlil Sebut SoftBank Mau Menang Sendiri, Pengamat: Sebenarnya IKN Tak Layak Investasi

  • Bagikan
LEBAT DAN RIMBUN: Penambakan calon Ibu Kota Negara (IKN) yang masih berbentuk hutan, membuat SoftBank mengundurkan diri menjadi investor dalam proyek yang akan menelan anggaran Rp 500 triliun lebih itu.

INDOSatu.co – JAKARTA – Statement Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yang menyoal mundurnya SoftBank dalam proyek IKN dalam rapat dengan Komisi VI DPR Rabu (14/12) lalu, dinilai tidak etis. Bahkan, kebenarannya juga disangsikan. Bahlil mengatakan, bahwa SoftBank mundur dari proyek IKN karena ingin untung sendiri.

”Pernyataan ini tentu saja tidak etis diucapkan seorang Menteri Investasi terhadap perusahaan global seperti SoftBank. SoftBank yang merupakan perusahaan Multi National Company tentu memiliki perhitungan yang cermat dalam melakukan investasi,” kata Achmad Nur Hidayat, Pengamat Kebijakan Publik dalam keterangannya kepada INDOSatu.co, Sabtu (17/12).

Pernyataan Bahlil yang mengatakan bahwa SoftBank hanya mencari untung sendiri, tentu saja memberi kesan yang kurang baik terhadap SoftBank. Padahal, kata Achmad, semua tahu bahwa proyek IKN dari dalam negeri sendiri mendapatkan banyak penolakan, apalagi bagi investor yang akan menggelontorkan uangnya, tentu harus berhitung secara cermat.

Baca juga :   Ketua MPR RI Dorong Para Seniman Bali Kuasai Pasar Seni Internasional

Dalam situasi dunia yang semakin tidak menentu, kata Achmad, terutama pasca terjadi wabah Covid-19 dan perang berkepanjangan Rusia-Ukraina jelas berdampak pada situasi global yang semakin tidak menentu, terjadi resesi dan stagflasi. Dengan situasi tersebut, tentu tidak aman untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur dengan dana yang besar.

Seperti diketahui, proyek IKN sedari awal sudah ditentang oleh banyak pihak. Bahkan, banyak pihak yang menggugat masalah IKN ini ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi MK selalu menolak gugatan masyarakat tersebut.

Baca juga :   Dirut Pertamina Segera Diganti Ahok? Pakar Kebijakan Publik: Rekam Jejak Ahok Tidak Positif

Para penggugat dari masyarakat sipil terhadap proyek IKN ini adalah mengganggap proyek ini tidak jelas darimana sumber pendanaannya. Dari APBN tentu saja tidak akan mampu membiayai IKN. Pemerintah sendiri belum memiliki skema yang jelas terkait pendanaan projek IKN ini.

Sehingga, sangat beralasan jika SoftBank akhirnya hengkang dari proyek IKN yang tidak jelas tersebut. Dan justru menjadi hal yang aneh pernyataan Bahlil yang menyebut SoftBank mau untung sendiri. Dalam kaitan SoftBank itu, Bahlil kurang pas dalam menyikapinya.

Pernyataan Bahlil di depan parlemen itutentu saja tidak etis. Sseorang menteri investasi dan penanaman modal, statemen Bahlil itu bisa membuat investor yang akan menanamkan dananya ke Indonesia akan berfikir ulang karena pernyataan Bahlil tersebut.

Baca juga :   Tutup Megpreneur Batch 2, Bupati Lamongan Tekankan Implementasi Experience

Sebagai sebuah bank, SoftBank dalam melakukan aktivitasnya berinvestasi di awal pasti akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu terhadap suatu proyek, apakah akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang atau justru proyek tersebut berpotensi rugi, bahkan bermasalah. SoftBank tentunya dalam mengambil keputusan harus prudent dan berhati-hati jika akan menginvestasikan uangnya.

Dan yang menjadi pertanyaan berikutnya, kata Achmad, apakah memang benar mundurnya SoftBank karena ingin untung sendiri. Atau justru proyek IKN ini sebetulnya merupakan proyek yang tidak visible dan tidak menguntungkan bagi investor, hingga akhirnya SoftBank hengkang. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *