APBD 2023 Disetujui, Industri Pangan Jadi Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Lamongan

  • Bagikan
DISAHKAN DEWAN: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (empat dari kiri) menyaksikan Ketua DPRD Lamongan, Abdul Ghofur menandatangani nota APBD 2023 yang telah disahkan setelah melalui pembahasan secara maraton beberapa pekan sebelumnya.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lamongan 2023 telah disetujui pada rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lamongan, di Ruang Rapat Paripurna DPRD setempat, Senin (21/11).

Juru bicara DPRD Lamongan, Ali Makhfudi dari fraksi PAN mengatakan, persetujuan tersebut setelah melalui berbagai pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) oleh Pemkab Lamongan dan DPRD. Adapun APBD Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran 2023 disepakati, pada pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp 3,236 triliun, sedangkan belanja daerah dialokasikan sebesar Rp 3,180 triliun.

Baca juga :   Khusus untuk Warga Bojonegoro, Pemkab Sediakan Beragam Beasiswa Rp 34,6 Miliar

“Dengan konfigurasi tersebut, dalam rancangan APBD 2023 mengalami surplus sebesar Rp 55,714 miliar. Sedangkan komponen pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan yang dicairkan sebesar Rp 30 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 80,714 miliar,” ujar Ali Makhfudi.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes) yang hadir pada kesempatan tersebut menuturkan, sebagai upaya akselerasi transformasi ekonomi yang cepat dan kuat di tahun 2023, industri pangan menjadi kunci Pemkab Lamongan dalam menghadapi perlambatan akibat krisis global dan pelemahan perdagangan global yang berpotensi mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Lamongan.

Baca juga :   Vaksinasi Kedua Masih Minim, Dinkes Perlu Genjot Sosialisasi

“Salah satu indikator yang mampu menjadi kunci menghadapi terpaan krisis global, yakni industri pangan. Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sehingga, ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan mewujudkan pangan yang berdaulat dan mandiri,” tutur Pak Yes.

Guna mendorong ketahanan pangan, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai upaya strategis maupun kebijakan yang diharapkan dapat menjadi peluang Kabupaten Lamongan di sektor pertanian. Selain itu, sebagai upaya pemerintah untuk tetus mendorong pangan di Lamongan, Pemkab telah melakukan diversifikasi pangan sebagai penguatan ketahanan pangan sesuai karakteristik daerah.

Baca juga :   Usai Curi Motor di Dua Lokasi, Maling Terlihat Nyantai Lewati Jalanan Kota

Menjadi daerah lumbung pangan nomor satu se-Jawa Timur, Pemkab Lamongan terus berkomitmen akan mempertahankan dan menjaga secara optimal industri pangan melalui sektor pertanian. Selain itu, menurut Pak Yes, potensi sektor pangan dapat dioptimalisasi melalui berbagai inovasi untuk menghasilkan produk-produk pangan subtitusi yang kompetitif dan berdaya saing. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *