INDOSatu.co – TUBAN – Kejutan terjadi menjelang pendaftaran Pilbup Tuban 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya menurunkan rekomendasi untuk pasangan calon (paslon) yang akan bersaing dalam pilkada mendatang. Partai besutan Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin) itu memberi rekomendasi kepada Aditya Halindra Faridzky.
Rekomemdasi PKB tersebut diserahkan langsung Gus Imin kepada cabup Aditya Halindra Faridzky di kantor DPP PKB, Jakarta pada Ahad (18/8). Tak hanya untuk paslon di Pilkada Tuban, Gus Imin juga menyerahkan beberapa rekomendasi untuk paslon dari berbagai kabupaten dan kota.
Sebelum prosesi penyerahan surat rekomendasi, acara dimulai dengan pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP PKB untuk seluruh kader. Dalam pidatonya, Gus Imin menyampaikan, PKB semakin membesar karena melayani kepentingan rakyat, bukan kepentingan yang terpersonalisasi, bukan yang terkotak-kotak untuk satu golongan.
Setelah Gus Imin menyampaikan pidato, berlanjut penyerahan surat rekomendasi. Surat rekomendasi diberikan bergantian untuk seluruh paslon yang diusung PKB. Khusus untuk Tuban, surat rekomendasi diterima langsung Mas Lindra, sapaan calon bupati Tuban, yang juga incumbent. Mas Lindra datang ke Jakarta bersama dengan Ketua DPC PKB Tuban, M. Miyadi.
Saat dihubungi wartawan INDOSatu.co, Miyadi hanya menjawab singkat. DPC PKB Tuban hanya menjalankan tugas dari DPP. Dengan turunnya rekom PKB tersebut, pupus sudah harapan calon lain untuk dapat mencalonkan diri. Ditanya tentang tanggapan terjadinya pencalonan tunggal, Miyadi juga enggan berkomentar banyak.
“Kita serahkan pada masyarakat mas,” pungkas pria yang Ketua DPRD Tuban dari PKB tersebut.
Secara terpisah, Suratmin yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar terkait turunnya rekomendasi PKB, dia mengucapkan alhamdulillah dan terima kasih kepada PKB. Sejak awal, Suratmin yakin Mas Lindra yang juga ketua DPD Golkar Tuban mampu untuk melakukan komunikasi politik ke semua parpol guna membangun Tuban ke depan semakin lebih baik.
“Kita berharap, Tuban ke depan semakin baik, adem ayem mbangun deso noto kutho,” pungkas Suratmin. (*)