INDOSatu.co – LAMONGAN – Sebanyak 60 kepala desa (Kades) di Lamongan yang terpilih saat pesta demokrasi 26 Juni lalu dilantik dan diambil sumpah jabatan secara langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Jumat (12/8). Pelantikan tersebut merupakan rangkaian menuju dimulainya pemerintahan masa jabatan tahun periode 2022 s/d 2028.
Mengenakan setelan pakaian dinas upacara berwarna putih, Bupati yang akrap disapa Pak Yes itu menitipkan pesan kepada Kades yang baru saja dilantik tersebut.
“Saya berpesan agar hadirin sekalian ini menjadi aktor dalam Pemerintahan Desa. Yang mana mampu menjadikan sistem pemerintahan menjadi lebih modern, sehingga kinerja pemerintah dapat diakses oleh masyarakat karena bersifat transparan, inovatif dan akuntabel,” pesan Pak Yes.
Masih dalam atap yang sama dengan tujuan yang sama, yakni mengabdi untuk kesejahteraan rakyat, Pemerintahan Desa diharapkan mampu bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan, termasuk dalam menyusun rencana kegiatan pembangunan desa yang memang harus berseiringan.
“Segeralah menyusun RPJMDES yang esensinya ialah visi dan misi untuk memajukan desa. Dalam menyusun program di dalamnya, Pemdes harus bersinergi dengan Pemkab agar tidak terjadi penyelewengan,” tutur Pak Yes.
Tugas utama yang harus dilakukan oleh Kepala Desa ialah mampu membawa perubahan kemajuan di desa masing-masing. Kemajuan dapat dilihat dari adanya pusat ekonomi mandiri dalam desa tersebut, sesuai dengan program yang dicetuskan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni Desa Mandiri. Pada tahun 2021 terdapat 34 desa mandiri di Lamongan, pada tahun 2022 terdapat peningkatan dengan jumlah total 97 desa mandiri, artinya untuk tahun depan harus mampu meningkatkan prestasi tersebut.
“Jawa Timur ini punya tagline “Bangkit” yang harus terjadi kebangkitan di semua lapisan, salah satunya ialah pada desa. Seperti program desa mandiri yang sudah mulai digencarkan di Lamongan, peningkatan yang terjadi setiap tahunnya harus dijadikan motivasi, khususnya para Kades baru harus menjadikan desanya itu masuk kategori desa mandiri,” terang Pak Yes.
Lebih lanjut, Pak Yes juga mengajak Kades untuk memaksimalkan potensi desa masing-masing, sehingga memilihi ciri khas yang menarik. Potensi yang dimaksud ialah potensi wisata mandiri desa, dengan adanya daya tarik wisata mandiri desa akan mendobrak ekonomi desa tersebut.
Terpilih atas suara rakyat untuk menjadi pemimpin, Kepala Desa harus menjadi sosok yang tanggap menjawab isu sosial di desa setempat.
“Kalian semua harus tanggap saat melihat kondisi masyarakat kalian. Jika ada masyarakat yang tidak mampu dalam bidang pendidikan atau kesehatan atau lainya, kalian harus bersinergi dengan program prioritas yang sudah disusun Pemkab Lamongan. Jangan sampai rakyat kalian kesusahan dan tidak merasakan pelayanan dari Pemerintah,” tegas Pak Yes. (*)