INDOSatu.co – JAKARTA – Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor sebagai tamu negara, Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta juga melakukan kunjungan ke rumah Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, juga di Bogor.
Kunjungan Ramos Horta ini merupakan kali pertama setelah dia kembali dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada 20 Mei lalu. Saat bertandang ke Indonesia, Ramos Horta kabarnya “merayu” Presiden Joko Widodo agar Timor Leste secara resmi bisa bergabung dengan ASEAN. Karena posisi Timor Leste memang di Asia Tenggara, dan pernah menjadi bagian dari Indonesia.
Lantas kemana setelah bertemu Presiden Joko Widodo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Info terkini, Presiden Ramos Horta bakal mengunjungi dua ormas Islam besar di Indonesia. Dia akan berkunjung ke PBNU dan PP Muhammadiyah.
‘’Benar, Pak Ramos Horta akan bersilaturrahmi ke PBNU dan PP Muhammadiyah. Semoga tidak ada perubahan,’’ kata Julio Tomas Pinto, Dosen Departemento Ciencia Politica Universidade Nacional Timor Leste saat dihubungi INDOSatu.co, Rabu (20/7) pagi.
Apa misi Presiden Ramos Horta mengunjungi dua ormas itu? Menurut Julio, selain silaturrahmi, kedatangan Presiden Ramos Horta juga untuk mengenal lebih dalam peran kedua ormas dalam mewarnai sistem kenegaraan di Indonesia.
‘’Meski bukan parpol, peran kedua ormas Islam itu menjadi partner yang baik bagi pemerintah. Dan itu menurut saya baik. Ada check and balance,’’ kata pria yang pernah dua periode menjadi Menteri Muda Pertahanan Timor Leste ini.
Dalam pandangan Julio, Presiden Ramos Horta sangat menjunjung tinggi demokrasi. Ramos Horta menilai bahwa NU dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi Islam moderat dari kelompok civil society yang mendorong demokrasi di Indonesia.
‘’Karena untuk kepentingan itulah, beliau (Ramos Horta, Red) bersilaturrahmi ke NU dan Muhammadiyah,’’ kata alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Julio juga mengungkap sedikit tabir atas peran dua organisasi Islam ini di Indonesia. Kata Julio, Presiden Ramos Horta melakukan dan merekomendasikan kepada komite Nobel Perdamaian di Norwegia untuk menganugerahkan Nobel Perdamaian kepada dua organisasi kemasyarakatan ini.
PBNU sendiri telah mengkonfirmasi diri akan menerima kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat. Rombongan Presiden Timor Leste akan diterima langsung Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (20/7).
“Besok sekira pukul 09.00 WIB, Gus Yahya akan menerima kunjungan kehormatan dari Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta,” kata Ketua Tanfidziyah PBNU, Amin Said Husni, dikutip INDOSatu.co, Selasa (19/7). (adi/red)