Anak Sungai Bengawan Solo Meluap, Tiga Rumah Warga Kecamatan Modo Ambruk

  • Bagikan
RATA DENGAN TANAH: Beberapa petugas BPBD Kabupaten Lamongan meninjau loaksi longsor yang mengakibatkan tiga rumah warga ambruk setelah terjadi longsor.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Tiga rumah ambruk terjadi di Dusun Samben, Desa Jegreg, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pernyebabnya, terjadi tanah longsor akibat luapan banjir anak sungai Bengawan Solo. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat bencana alam tersebut ditaksir mencapai Rp 100 juta lebih.

Tiga rumah yang ambruk tersebut milik Agus, 40; Toyib, 50; dan Simus, 65, dan terjadi pada Senin (11/7) itu, bermula saat terjadi curah hujan yang sangat deras. Sehingga, arus anak sungai Bengawan Solo itu menjadi meluap, sehingga membuat tanah sekitar rumah yang ada di pinggir anak sungai itu terkikis dan terjadi longsor.

Baca juga :   Penyeragaman Harga Minyak Goreng Justru Rugikan Pedagang Pasar Tradisional

Menurut Agus, 40, salah satu pemilik rumah yang terkena longsor, saat dimintai keterangan, menjelaskan bahwa, longsor di rumahnya terjadi secara bertahap. Saat kejadian berlangsung, dia mengaku sudah mengetahui sebelumnya, lantaran dinding rumahnya terjadi keretakan. Namun ketika rumahnya ambruk, saat itu terjadi hujan deras yang menyebabkan anak sungai Bengawan Solo meluap.

Baca juga :   Tumbuhkan Karakter Siswa di Lamongan, Bupati Yuhronur Apresiasi Gerakan Rajapedal

“Longsornya sekitar 20 meter, panjang tanah yang terkena longsor kisaran 40 meter dan untuk lebarnya 30 meter,’’ kata Agus kepada wartawan INDOSatu.co, Selasa (12/7).

Muslimin, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Lamongan tampak berada di lokasi untuk meninjau langsung tiga rumah warga yang rusak akibat longsor setelah menerima laporan dari warga.
Dia juga menjelaskan bahwa, struktur tanah yang terkena longsor itu memang sangat lembek, Tak heran, pohon bambu pun juga ikut tergeser.

Baca juga :   Pemkab Lamongan Semarakkan Ramadan 1444 H Bersama dan Santuni Difabel

Muslimin mengatakan, bahwa pihaknya merencanakan untuk membuat bronjong di sekitar lokasi longsor. Jika tidak memungkinkan, pihaknya akan berupaya bersama masyarakat dengan membuat satu pancangan, yang terbuat dari dolken atau jenis lainnya untuk bisa ditimbun dengan tanah.

‘’Untuk sementara, BPBD berupaya memberi bantuan stimulus berupa esbes serta kayu usuk,’’ terang Muslimin saat berada di TKP. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *