INDOSatu.co – JAKARTA – Direktur Rumah Politik Indonesia (RPI), Fernando Emas menilai, Menteri BUMN Erick Thohir diyakini akan melenggang dalam Pilpres 2024 mendatang.
‘’Baik sebagai capres maupun cawapres, peluang Erick sangat terbuka,’’ kata Fernando Emas saat dihubungi INDOSatu.co, Jumat (24/6).
Selain bisa diterima semua kalangan, kata Fernando, Erick juga bisa masuk ke semua calon, baik capres maupun cawapres. Bicara kans, Fernando memastikan bahwa peluang Erick ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang sudah di atas 50 persen. ‘’Banyak pihak meyakini anggapan itu, saya termasuk salah satunya,’’ kata Fernando.
Fernando mengungkapkan, dari beberapa menteri Kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick tergolong yang paling netral. Sebagaian capres di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, sebagian besar adalah ketua umum partai. Misalnya Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Suharso Monoarfa (PPP). Karena posisinya yang tidak terikat dengan partai mana pun, membuat Erick lebih bisa diterima oleh semua kandidat capres maupun cawapres siapa pun.
Bukan hanya itu. Fernando juga menganggap, munculnya Erick itu juga sudah diketahui oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan, bisa jadi Erick termasuk yang ‘digadang-gadang’ oleh Presiden Jokowi. Karena itu, Erick diyakini sangat mudah mendapat kendaraan untuk Pilpres 2024 mendatang.
‘’Jika itu benar, saya menilai, yang paling memungkinkan, Erick akan diplot untuk posisi cawapres,’’ kata Fernando.
Parameter apa? Tentu terkait dengan kinerja Erick sebagai pembantu presiden. Menurut Fernando, di antara banyak menteri yang terlibat dalam kegiatan kementerian atau acara kenegaraan, peran Erick paling banyak di-support oleh presiden.
‘’Jadi, hubungan Presiden Jokowi dengan Erick itu tidak sekedar antara pimpinan dan bawahan, tapi sudah seperti saling mendukung, meski fakta tersebut terlihat abstrak,’’ kata dia.
Untuk Pilpres 2024 nanti, Fernando mengungkapkan peran Presiden Joko Widodo masih sangat besar untuk penggantinya kelak. Karena itu, mantan walikota Solo tersebut tentu akan lebih ekstra hati-hati dalam memainkan peranan yang krusial tersebut.
‘’Sebagai presiden, Pak Jokowi memang harus netral. Dan itu wajib. Tetapi, sebagai warga negara, Pak Jokowi juga punya pilihan,’’ kata dia.
Selain itu, posisi Erick profesional juga menjadi kelebihan bagi menteri BUMN itu. Bagi elit atau pemilih parpol, Erick Thohir cukup menarik. Terbukti, Erick Thohir berhasil masuk jajaran 10 besar dalam berbagai lembaga survei. Itu artinya, publik sudah tahu kiprah Erick Thohir selama ini.
‘’Memang eletabilitasnya belum di atas seperti Anies, Prabowo, Ganjar dan lain-lain. Tapi banyak kalangan meyakini dalam beberapa bulan ke depan, elektabilitas Erick akan terus naik. Dan dengan calon siapapun, Erick lebih bisa diterima,’’ kata Fernando. (adi/red)