Wahid: Pembelajaran di Masa PPKM Harus Online

  • Bagikan
METODE ONLINE: Wahid Wahyudi di acara diskusi virtual.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Timur Wahid Wahyudi mengungkapkan bahwa pembelajaran di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa Timur, tetap menggunakan metode daring (online).
Statemen itu disampaikan Wahid saat diskusi virtual bertema Menyambut Tahun Pelajaran Baru dengan Optimistis yang diselenggarakan Dewan Pendidikan (DP) Lamongan, pada Selasa, (6/7)

“Jadi, proses belajar mengajar dan Masa. Pengenalan Luar Sekolah (MPLS) harus dilaksanakan secara daring,” kata Wahid.

Karena itu, Wahid menghimbau para guru dan tenaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Baca juga :   Bukti Wujudkan Kesejahteraan Dunia, UM Yogyakarta Luncurkan Buku UMY SDGs Report

“Tingkatkan kualitas pembelajaran, baik kualitas guru, tenaga pendidik, bahan ajar, dan metode pembelajarannya”, jelas pria yang juga mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim ini.

Lebih lanjut, Wahid menekankan perlunya menjalin komunikasi dengan orang tua siswa untuk melakukan pendampingan kepada siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh.

“Hendaknya orang tua siswa melakukan pendampingan pembelajaran jarak jauh. Khususnya di tingkat SD dan SMP,” ungkap dia.

Selain Wahid Wahyudi, nara sumber yang hadir dalam diskusi tersebut, yakni Adi Suwito, ketua PGRI Lamongan, Kusnowo Sadak, ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Lamongan, Ketua LP Maarif NU Lamongan Junaryo, dan Kasi Pendma Kementerian Agama Kabupaten Lamongan Masduki Yasin.

Baca juga :   Nadiem Prioritaskan Guru Penggerak di Posisi Strategis

Sementara itu, Fathurrahman Sueb ketua Dewan Pendidikan (DP) Lamongan menyampaikan bahwa tujuan diskusi virtual Menyambut Tahun Pelajaran Baru dengan Optimistis ini untuk merumuskan masukan yang konstruktif dalam penyelenggaraan pendidikan di tahun pelajaran 2021/2022. Secara khusus pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta.

“Penguatan peran kepala sekolah/madrasah dan pengawas dalam optimalisasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau PJJ juga harus dilakukan,” jelas dosen Unisla ini.

Baca juga :   Al Akbar Internal Pengurus, Masjid Lain Hanya untuk Warga Sekitar

Terkait kondisi yang masih pandemi Covid-19 Fathurrahman mengaku menerima keluhan dari orang tua wali murid tentang kesulitan yang dihadapi anak selama pembelajaran jarak jauh. Orangtua mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.

“Peserta didik mengalami kesulitan untuk konsentrasi dalam belajar dari rumah. Selain itu, Fathurrahman mengeluhkan banyaknya penugasan soal dari guru di kelas. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *