INDOSatu.co – LAMONGAN – Ibadah haji termasuk ibadah yang sebagian kegiatan ritualnya perlu menjaga ketahanan stamina, baik ketahanan fisik maupun ketahanan psikis. Karena itu, dibutuhkan kesabaran yang sangat ekstra. Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam pembukaan bimbingan manasik haji tingkat kabupaten, di Masjid Namira, Ahad (22/5).
Menurut Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, satu bulan mendatang, dalam pelaksanaan haji, puncak suhu di Arafah diperkirakan akan mencapai 46 derajat celsius.
“Karena itu, jaga kesehatan, dan mulai saat ini harus mempersiapkan diri dengan fisik yang baik, supaya nanti ketika Bapak dan Ibu dalam melaksanakan rangkaian bidah haji dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tutur Pak Yes.
Sebagai bekal pemantapan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M, sebanyak 696 calon jamaah laksanakan manasik haji masal di Kabupaten Lamongan
Manasik Haji tersebut terdiri dari dua tingkatan, yakni manasik Kabupaten yang dilaksanakan selama dua hari mulai Minggu hingga Senin (22-23/5), dan dilanjutkan manasik tingkat Kecamatan pada hari Selasa (24/5).
“Ada 5 juta orang yang hari ini antre di Jawa Timur, dan di Lamongan baru bisa diberangkatkan 696 orang. Dan yang mendaftar hari ini baru bisa diberangkatkan pada tahun 2056. Ini patut disyukuri, Bapak dan Ibu dapat panggilan dari Allah SWT untuk berangkat haji, karena ibadah haji ini bener-benar ibadah panggilan,” kata Pak Yes.
Sebelumnya, data jamaah calon haji yang dinyatakan lunas di Kabupaten Lamongan sejumlah 714 orang, namun yang dinyatakan tunda berangkat selama proses konfirmasi sebanyak 12 orang, dan yang dinyatakan tunda berangkat pasca pelunasan sebanyak 6 orang, sehingga total siap berangkat sebanyak 696 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lamongan Fauzi menyampaikan, bahwa manasik haji merupakan tugas atau program kegiatan yang dibebankan kepada Kementerian Agama dalam rangka memberikan bekal kepada jamaah haji.
“Ini bukan hanya bekal manasik haji saja, namun juga bekal pengalaman-pengalaman dari para narasumber, juga diberikan informasi-informasi terkait problem-problem yang dihadapi selama berangkat dari Indonesia sampai ke Arab Saudi hingga kembali lagi,” kata Fauzi
Fauzi mengatakan, setelah dua tahun tidak dilaksanakan haji karena adanya pandemi Covid-19, tentu akan ada perubahan maupun perbedaan dalam proses pelaksanaan haji tahun ini.
“Ini nanti tolong dilaksanakan dengan seksama dan sampai tuntas. Karena banyak regulasi-regulasi maupun kebijakan-kebijakan yang baru karena kondisi covid saat ini. Jadi, saya mohon Bapak dan Ibu nanti tetap menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan sampai nanti di tanah suci,” ujar Fauzi.
Sebagai pendamping para jamaah calon haji di tanah suci Kabupaten Lamongan mengirimkan 2 Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 2 Dokter, dan 2 perawat.
“Enam orang ini yang insyaallah akan mendampingi Bapak dan Ibu. Namun untuk siapa dan dimananya, tergantung nanti ketika setelah ada pembagian kloter, karena masih menunggu konfirmasi kepastian kloter,” ungkap Fauzi.
Karena belum adanya kepastian menjadi keloter berapa, Fauzi mengimbau para calon jamaah haji untuk tetap terus mempersiapkan diri, baik fisik, mental dan lain-lain, di waktu yang tergolong singkat.
“Tetap, yang paling utama dalam suatu kelompok yang terpenting adalah kebersamaan, tentu nanti peran dari regu (11 orang), rombongan (445 orang) itu untuk tetap bersama dan menjaga ibadah haji ini dengan baik. Kita semua tentu berharap berangkat utuh kembali utuh dan menjadi haji mabrur,” pesan Fauzi. (*)
