Riyayan, Ketua DPC PPP Bojonegoro Silaturrahmi ke Para Tokoh dan Sesepuh NU

  • Bagikan
HORMATI ULAMA: Ketua DPC PPP Bojonegoro, Sunaryo Abumain (kiri) disambut Rais Syuriah PCNU Bojonegoro, KH Maimun Syafi'i saat berlebaran di kediamannya di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota, Jumat (6/5).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Momen Idul Fitri 1443 Hijiriyah dimanfaatkan Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bojonegoro, Sunaryo Abumain, untuk bersilarrahmi dengan para tokoh dan sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) setempat. Salah satunya adalah bersilaturrahmi ke Rais Syuriah PCNU Bojonegoro, KH Maimun Syafi’i, di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro.

Silaturrahim tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan partai berlambang Kakbah itu dengan NU, yang memang sejak dulu memiliki hubungan yang sangat erat. Karena itu, momen Idul Fitri 1443 Hijriyah itu menjadi sarana yang pas untuk bersilaturrahmi.

Tak heran spekulasi muncul, momen tersebut dimanfaatkan PPP Bojonegoro untuk mencari dukungan para tokoh dan kyai NU dalam menghadapi Pileg 2024 mendatang. Apalagi, dari dulu hubungan antara PPP dan NU itu sangat harmonis. Dalam sejarahnya, PPP merupakan hasil fusi dari beberapa ormas Islam, termasuk NU ada di dalamnya.

Dalam silaturrahim tersebut, Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain tidak datang sendirian. Politisi yang berprofesi sebagai pengacara tersebut juga datang ke rumah Kyai Maimun Syafi’i bersama Sekretaris DPC PPP Bojonegoro, M. Zaenul Musthofa, beserta istri masing-masing.

Baca juga :   Puncak Arus Mudik, Hampir 3000 Pemudik Turun di Terminal Rajekwesi Bojonegoro

‘’Jangan diartikan macam-macam lah. Ini hanya silaturrahim Lebaran biasa. Yang muda seperti kita-kita ini harus bersilaturrahmi kepada tokoh maupun sesepuh NU di Bojonegoro. Jadi, ini murni riyayan (Lebaran, Red),’’ kata Mbah Naryo kepada INDOSatu.co, Jumat (6/5).

Hanya saja, Mbah Naryo tidak menampik bahwa momen silaturrahmi tersebut, dia meminta restu dan doa kepada Rais Syuriah PCNU Bojonegoro, KH Maimun Syaf’i agar dalam perjalanan ke depan, PPP Bojonegoro diberi kelancaran dan kemudahan, termasuk dalam menghadapi Pileg 2024 mendatang. ‘’Hanya itu saja. Dan beliau (KH Maimun Syafi’i, Red) responnya juga sangat bagus. Karena bertujuan baik, ya tentu didoakan Pak Yai Maimun, dengan doa yang baik pula,’’ kata Mbah Naryo.

Sejak PBNU dibawah kendali KH Yahya Cholil Staquf, ada nuansa lain di tubuh PBNU. PBNU membuka kran terhadap semua kekuatan politik untuk lebih dekat. PBNU memberi kesempatan dan perlakuan yang sama dengan parpol mana pun.

Baca juga :   Gelar Jalan Santai di Kecamatan Kedungadem, Bupati Anna Menyapa Warga

Dalam Milad ke-49 dan Haul ke-5 KH Hasyim Muzadi misalnya, tak tanggung-tanggung, DPP PPP mendatangkan langsung Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk memberi tausiyah di gelaran milad di Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, Ahad (27/3). Sinyal itu menunjukkan bahwa NU menjadi milik bersama dan dekat dengan semua parpol, serta bukan milik parpol tertentu.

Bukan rashasia umum, bahwa Pondok Pesantren Al Hikam di Malang itu merupakan milik almarhum Kyai Hasyim Muzadi, yang juga pernah menjadi Ketua PBNU selama dua periode. Sebelum menjadi ketua PWNU dan PBNU, almarhum KH Hasyim Muzadi juga pernah menjadi anggota DPRD PPP Malang. ”Jadi, antara NU dan PPP itu punya sejarah panjang dan sangat erat hubungannya,” kata Mbah Naryo.

Baca juga :   Bengawan Solo 'Ngamuk', Warga Ledok Kulon-Ledok Wetan Butuh Bantuan

Tidak hanya itu. Dalam kepengurusan DPC PPP se-Jawa Timur, Ketua DPW PPP Jawa Timur, Hj. Nyai Mundjidah Wahab juga bertekad menginstruksikan untuk merekrut Gus dan Ning di lingkungan pondok pesantren. Harapannya, untuk memberi ruang seluas-luasnya terhadap dunia pesantren ikut mewarnai dalam pemerintahan. ‘’Harapannya, supaya jalannya roda pemerintahan menjadi baik,’’ kata Mbah Naryo.

Di bagian lain, Mbah Naryo menyadari bahwa persaingan Pileg 2024 mendatang tidak mudah. Semua partai politik berlomba-lomba ingin mendulang suara sebanyak-banyaknya. Karena itu, selain menghidupkan mesin politik PPP Bojonegoro, Mbah Naryo juga tetap akan memperkuat basis dukungan para ulama, habaib, dan tokoh masyarakat yang selama ini penopang dan mendukung PPP dari pemilu ke pemilu.

‘’Sebagai bentuk ikhtiar, PPP akan mendekati semua kalangan, terutama umat di tingkat akar rumput (warga di pedesaan,’’ pungkas Mbah Naryo. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *