Anggota DPRD Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Kang Sigit: Haji Rasijan Orang Baik

  • Bagikan
Foto adalah Ilustrasi.

INDOSatu.co – BOJONEGORO –  Warga Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Sabtu (16/04) pagi hari, dikejutkan dengan penemuan mayat menggantung di sebuah pohon, tepi Bengawan Solo. Warga menjadi geger karena yang ditemukan adalah Rasijan.

Rasijan adalah anggota FPG Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan pihak Kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang dialami korban.

Informasi yang dihimpun INDOSatu.co, menyebutkan bahwa penemuan mayat itu bermula dari adanya laporan penemuan mayat di tepi Bengawan Solo terjadi pembunuhan. Tak lama setelah mendapat laporan itu, petugas langsung datang ke lokasi.

Baca juga :   HJL ke-455, Gelar Wayang Kulit, Sampaikan Pesan Gempur Rokok Ilegal

‘’Dan benar korban telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa,’’ Kapolsek Gayam Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bambang Trenggani.

Berdasarkan hasil identifikasi, bahwa korban yang merupakan warga Desa Sudu, Kecamatan Gayam, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan. “Tindakan korban diduga murni bunuh diri,” ujar AKP Bambang.

Berdasarkan pengakuan warga, bahwa korban dalam beberapa hari belakangan sering mendatangi TKP. Namun, ketika ditanya, korban selalu bilang hanya jalan-jalan saja.

Setelah dilakukan olah TKP, mayat korban kemudian diturunkan dan diserahkan keluarga untuk proses pemakaman. Dugaan sementara, penyebab korban melakukan tindakan gantung diri akibat penyakit yang dialami dan tak kunjung sembuh. Hanya saja, penyakit apa yang dialami korban selama, belum ada warga yang bisa mengkonfirmasi.

Baca juga :   Hadapi Pilkada 2024, Bupati Yuhronur Minta PPK Kawal-Layani Hak Konstitusional Warga

Meninggalnya Rasijan membuat rekan se-fraksinya merasa sangat kehilangan. Rasa kehilangan tersebut datang dari Sigit Kusharyanto. Menurut Kang Sigit, sapaan akrabnya, bahwa sosok Haji Rasijan adalah sosok yang bagus. Sosok yang baik. Tidak banyak bicara. Namun, Kang Sigit menggarisbawahi bahwa almarhum adalah sosok yang komunikatif. Humoris.

”Ya, kalau dari personality-nya beliau adalah sosok panutan ya. Karena ketiga anak-anaknya, dan yang paling akhir, yang paling ruju sekolah dan mondok di Ponpes Bumi Sholawat Tulangan, milik KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali). Ya, beliau orang baik,” kata Kang Sigit seolah mengulangi kebaikan sosok almarhum.

Baca juga :   Tuntaskan PMK untuk Hewan Ternak, Wabup Lamongan Berangkatkan 74 Vaksinator

Meninggalnya almarhum, kata Kang Sigit, harus diterima sebagai takdir. Takdir karena dalam lima bulan terakhir ini, almarhum mengeluhkan sakit gangguan syarat otak akibat pernah kecelakaan, sehingga kurang stabil, cara berpikirnya, kemudian terkait persoalan-persoalan dengan yang lain tidak ada, persoalan pekerjaan nggak ada. Persoalan dengan keluarga juga nggak ada. ”Jadi, ini adalah suratan takdir yang memang sudah harus kita terima sebagai umat manusia,” pungkas Kang Sigit. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *