INDOSatu.co – JAKARTA – Aktivis, Moh Jumhur Hidayat mengklarifikasi terkait beredarnya berbagai informasi yang berseliweran di jaga maya atau dunia media sosial akhir-akhir ini, terutama menjelang terkait aksi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Senin (11/4) besok.
Jumhur perlu meluruskan tudingan yang tidak bertanggungjawab itu, lantaran saat ini, melalui jejaring sosial twitter dan juga grup-grup WA, namanya disangkut-pautkan dengan aksi mahasiswa pada Senin (11/4) besok tersebut.
‘’Ini (tudingan, Red) fitnah dan pembunuhan karakter terhadap pribadi saya dan keluarga saya,’’ kata Jumhur kepada INDOSatu.co, Ahad (10/4) dini hari.
Di jagat maya, telah beredar beberapa informasi melalui twitter maupun di grup-grup WA bahwa aksi mahasiswa pada 11 April 2022 adalah aksi yang direkayasa oleh beberapa orang, termasuk dirinya. Karena itu, ungkap dia, terkait informasi murahan tersebut, Jumhur sampai perlu meluruskan.
‘’Jadi, informasi itu sama sekali tidak benar. Informasi keji yang menjurus menjadi fitnah,’’ kata Jumhur.
Beredarnya informasi itu, kata Jumhur, justru dianggap merendahkan martabat gerakan mahasiswa. Kata Jumhur, aksi pada 11 April 2022 besok itu dinilainya merupakan buah pemikiran dari para mahasiswa sendiri, bukan karena hasutan, apalagi perintah dari orang per orang.
‘’Mahasiswa itu agent of change yang tidak mungkin dipengaruhi individu-individu atau orang per orang. Mereka sudah cerdas untuk menentukan arah perjuangan mereka sebagai mahasiswa,’’ kata mantan peneliti CIDES ini.
Rencana aksi mahasiswa pada Senin (11/4) telah resmi diumumkan sendiri Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tanpa campur tangan pihak mana pun. ‘’Logika dari mana saya disangkut pautkan dengan gerakan mahasiswa. Saya sama sekali tidak mengenal para mahasiswa tersebut,’’ kata Jumhur.
Karena itu, Jumhur meminta kepada siapa pun yang telah membuat dan menyebarkan informasi sesat tersebut segera untuk menghapus unggahan yang tidak bermutu itu.
Jika tidak, ungkap dia, tak menutup kemungkinan pihaknya akan meminta aparat Kepolisian RI untuk mengusut asal muasal postingan informasi tersebut dan memrosesnya sesuai hukum yang berlaku. ‘’Polisi perlu menelusuri informasi yang bermuatan fitnah tersebut,’’ kata Jumhur.
Menyikapi aksi mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI tersebut, Jumhur justru mengimbau para peserta aksi dan aparat keamanan untuk bisa menahan diri pada aksi 11 April 2022, sehingga tercipta situasi yang kondusif dan damai.
‘’Jadi, saya berharap agar masyarakat tidak mudah terhasut dan terprovokasi oleh informasi-informasi yang salah tersebut,’’ pungkas mantan aktivis ITB ini. (adi/red)