INDOSatu.co – BOJONEGORO – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Perempuan untuk tahun 2023 kembali digelar di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Selasa (22/3). Musrenbang tersebut mengusung tema “Peran Perempuan dalam Perencanaan Pembangunan”.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Sekretaris Daerah Nurul Azizah, Kepala DP3AKB Provinsi Jatim, Jajaran istri Forkopimda, Kepala OPD Perempuan, akademisi, ormas permpuan, serta menghadirkan aktivis perempuan Nursyahbani Katjasungkana sebagai narasumber.
Guna tujuan pemberdayaan dan membangun eksistensi perempuan, harus disadari bahwa Kaum Hawa itu memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki. Karena itu, tidak seharusnya perempuan selalu berada dalam posisi terpuruk, sehingga perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan diri.
Lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang diubah dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, serta UU Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Daerah, telah mengubah paradigma dari pembangunan top down ke button up. Perubahan ini juga mengubah dari pembangunan yang dilakukan Pemerintah menjadi pembangunan yang partisipatif dan kolaboratif dengan melibatkan banyak kelompok dalam masyarakat, termasuk kelompok perempuan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, bahwa dalam kerangka pemerataan pembangunan, sudah selayaknya perempuan terlibat aktif dalam pembangunan daerah. Harapannya, untuk mendapatkan akses yang lebih luas, baik informasi maupun aspirasi. Musrenbang pada hari ini akan menjadi masukan, pedoman dalam menyusun kebijakan daerah pada APBD 2023 mendatang.
Lebih lanjut, Bupati Anna berharap, dalam forum musyawarah ini diharapkan bisa menampung seluruh aspirasi peserta, juga dapat menuangkan ide, gagasan, serta konsep, untuk mendorong pembangunan Bojonegoro, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penanganan stunting, serta pencegahan terhadap angka kematian ibu dan bayi, dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda M. Anwar Murtadlo mengatakan, masalah perempuan masih menjadi konsen serius di Kabupaten Bojonegoro, antara lain Indeks Pembangunan Manusia sektor perempuan, Indeks Pembangunan Gender, dan Indeks Pemberdayaan Gender masih dibawah Provinsi dan Nasional.
Kemudian, kata Anwar, juga terkait angka kematian Ibu melahirkan serta kwantitas stunting. Karena itu, Musrenbang Perempuan kali ini diharapkan dapat menjawab berbagai persoalan perempuan, khususnya kesenjangan gender di Kabupaten Bojonegoro.
Tujuan dilaksanakannya Musrenbang Perempuan ini, ungkap Anwar, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan kelompok perempuan dalam proses penyusunan perencanaan dan anggaran pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.
Juga, kata dia, sebagai inovasi dan terobosan dalam memperkuat pelaksanaan pengarusutamaan gender daerah yang hasilnya nanti diharapkan mampu melahirkan kesepakatan dan kesepahaman peserta dengan Pemkab Bojonegoro tentang program dalam pencapaian sasaran prioritas pembangunan daerah tahun 2023. (*)