Mentahkan Klaim Luhut, Rakyat Tidak Ingin Pemilu 2024 Ditunda

  • Bagikan
SALURKAN ASPIRASI: Warga menyalurkan aspirasi dengan cara memilih kontestan parpol dalam pemilu 2019 silam. Rakyat kini menghendaki agar pemilu 2024 mendatang tetap digelar 14 Februari 2024.

INDOSatu.co – JAKARTA – Klaim Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, bahwa mayoritas publik yang menggunakan akun media sosial sebanyak 110 juta membicarakan penundaan Pemilu 2024 dimentahkan Kompas.

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas terkini, justru memperlihatkan kondisi yang terbalik. Bahkan, mayoritas publik tak ingin menunda pemilu dan setuju pemungutan suara tetap digelar pada 14 Februari 2024.

Hasil itu terekam dalam jajak pendapat yang dilakukan lewat wawancara melalui telepon terhadap 1.002 responden berusia minimal 17 tahun yang berdomisili di perkotaan di 34 provinsi pada 7-12 Maret 2022.

Baca juga :   Ekonomi Lemah, Anwar Abbas: Jangan Harap Bisa Tentukan Arah Negara

Secara acak, sampel dalam jajak pendapat ini ditentukan dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di setiap provinsi.

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian kurang lebih 3,1 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan sampel dimungkinkan terjadi.

Hasilnya, 62,3 persen responden menyatakan setuju pemilu tetap digelar 14 Februari 2024.

“62,3 persen setuju, 25,1 persen menyatakan tidak mempersoalkan pemilu ditunda dua sampai tiga tahun atau tidak, 10,3 persen menyatakan setuju pemilu ditunda dua sampai tiga tahun untuk menjaga agenda pemulihan ekonomi akibat pandemi, dan 2,3 persen menyatakan tidak tahu.” Demikian hasil jajak pendapat yang dikutip dari Litbang Kompas sebagaimana terdapat dalam paparan yang diuggah di kompas.id, Senin (14/3).

Baca juga :   Timnas AMIN Tolak Penundaan untuk Sinkronkan Data Sirekap KPU di Tingkat PPK

Lebih lanjut, Litbang Kompas juga melakukan jajak pendapat di kalangan pemilih dua calon presiden (capres) yang tampil di Pilpres 2019 silam, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Bahkan, di kalangan pemilih Jokowi, sebanyak 54,7 persen justru menyatakan setuju pemilu tetap digelar 14 Februari 2024. Sementara lainnya, 28,3 persen menyatakan tidak mempersoalkan pemilu ditunda dua sampai tiga tahun atau tidak, 14,5 persen setuju pemilu ditunda dua sampai tiga tahun, serta 2,5 persen tidak tahun.

Baca juga :   Soal Demo dan 6 Tuntutan Mahasiswa, LaNyalla Minta Polisi Tidak Represif

Sementara, di kalangan pemilih Prabowo, 75,4 persen menyatakan setuju pemilu tetap digelar 14 Februari 2024. Kemudian yang lainnya, 14,8 persen menyatakan tidak mempersoalkan pemilu ditunda dua sampai tiga tahun atau tidak, 8,2 persen setuju pemilu dua sampai tiga tahun, serta 1,6 persen tidak tahu. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *