INDOSatu.co – LAMONGAN – Tepat di simpang pertigaan MPU Terminal Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ratusan massa dari kelompok PSHT dan Genk Shorenk telah memblokade jalan tersebut. Massa yang berdatangan itu berasal dari wilayah Jombang serta Lamongan.
Suasana kian mencekam karena mereka ingin menindaklanjuti kejadian penganiayaan dengan korban atas nama Anggi Kurniawan, 16. Pelajar warga Dusun Pasinan, Desa Durikedungrejo, Kecamatan Ngimbang yang juga sebagai warga PSHT di Kecamatan Ngimbang.
Kapolsek Ngimbang, AKP Sampun ketika dikofirmasi oleh wartawan membenarkan jika ada aksi dari kelompok PSHT dan Genk Shorenk yang tidak terima karena ada penganiayaan terhadap salah satu warga atau anggotanya yang diduga dianiaya oleh kelompok perguruan lain.
“Sekitar 500 massa melakukan aksi berkumpul, blokade jalan raya, dan menggeber-geber roda dua. Mereka menuntut adanya penindakan secara cepat terkait kasus penganiayaan tersebut yang telah ditangani Polsek Ngimbang,” kata AKP Sampun, Selasa (1/3).
Sampun juga mengatakan, pihaknya langsung melaksanakan pengamanan dan memberi pengarahan kepada massa aksi. Tak hanya itu. Dia juga berkoordinasi dengan Bagian Ops Polres Lamongan terkait tambahan pasukan pengamanan serta melaksanakan koordinasi dan penggalangan terhadap tokoh silat yang ada di Kecamatan Ngimbang.
“Sekitar pukul 22.30 WIB, akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan menggeber-geber roda dua setelah kami memberi arahan kepada massa aksi,” tandasnya.
Sampun manambahkan, terkait dugaan adanya pelaku penganiayaan dalam kasus tersebut, petugas masih melakukan penyelidikan. “Masih kita lidik, mas,” kata Sampun. (*)