Diduga Depresi karena Tidak Punya Kerjaan, Pria Lajang Gantung Diri

  • Bagikan
OLAH TKP: Petugas Polres Lamongan, Jawa Timur mendatang dapur rumah korban yang dipakai untuk gantung diri. Polres Lamongan mengkonfirmasi kasus tersebut murni gantung diri.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Diduga depresi karena menganggur, Ufugul Mubin, 24, asal Desa Soko, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan Jawa Timur ditemukan tewas dengan cara gantung diri di blandar (kayu penyangga ruang atap, Red) yang terbuat dari kayu kamper di dapur rumah tinggalnya. Sehari-harinya, korban yang masih lajang itu tinggal bersama paman beserta bibinya.

“Peristiwanya sendiri baru diketahui Sabtu dini hari tadi, sekitar pukul 02.30,” kata Kasi Humas Polres Lamongan Iptu Jinanto kepada wartawan, Minggu (27/2).

Dalam kronologinya, Jinanto membeberkan, bahwa korban sudah sepekan ini diketahui sangat sulit diajak bicara oleh saudara-saudaranya dan setiap harinya cenderung pendiam. Korban merupakan anak yang ditinggal orang tuanya bekerja di Surabaya ini juga diketahui tidak bekerja, tapi masih punya tanggungan berupa angsuran sepeda motor.

Baca juga :   Tragis! Mencari Keong Sawah Berujung Maut

“Korban diketahui oleh saksi, yang juga paman korban terakhir pada Jumat malam (25/2) sekitar pukul 19.00. Saat korban masuk ke dalam kamar, sementara paman korban baru tidur sekitar pukul 22.00,” ujarnya.

Pada Sabtu dini hari sekira pukul 02.30, lanjut Jinanto, ketika saksi usai mengambil air wudlu untuk salat tahajud, sang paman kaget karena mendapati korban sudah dalam keadaan tergantung di blandar ruang dapur dengan tali rafia warna hijau. Mengetahui hal tersebut, saksi kemudian bergegas mengabarkan apa yang menimpa keponakannya itu ke saudara dan tetangga sekitar yang kemudian langsung menurunkan korban.

Baca juga :   Rawat Ratusan ODGJ dan Yatim Piatu, Aipda Purnomo Terpanggil karena Kasihan

“Diketahui kalau korban sudah meninggal dunia, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Glagah,” ungkapnya.

Pada saat ditemukan, korban diketahui mengenakan kaos oblong warna hitam dan celana kolor warna hitam bermotif gambar segitiga warna putih. Pada tubuh korban, lanjut Jinanto, tidak ditemukan luka lain, selain luka memar bekas jeratan tali rafia yang melingkar setengah lingkaran di leher korban.

Baca juga :   Perlunya Kolaborasi Stakeholder, Bupati Yuhronur Singgung soal Gerbangkertosusila

Keluarga, imbuh Jinanto, juga tidak menuntut kepada siapapun sehubungan dengan kejadian ini dan tidak bersedia untuk dilakukan otopsi pada tubuh korban dengan membuat surat pernyataan. “Korban saat ini sudah dimakamkan di pemakaman desa setempat,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *