Pentolan Aktivis 98 Kumpul, Bentuk Komite Rakyat Lawan KKN

  • Bagikan
LAWAN KORUPSI: Para Aktivis 98 menggelar temu kangen sekaligus musyawarah bersama untuk melawan KKN yang dianggapnya sudah sangat vulgar.

INDOSatu.co – JAKARTA – Ratusan aktivis 98 dari berbagai profesi bersama rakyat korban tambang, buruh, dan sejumlah pemimpin mahasiswa generasi Z dari berbagai kampus se-Jabodetabek menggelar acara temu kangen.

Namanya aktivis, meski hanya kangen-kangenan, yang dibahas tetap tidak jauh dari urusan negara. Tak heran jika mereka juga bermusyawarah membicarakan kondisi negara saat ini. Lokasi temu kangen dan musyawarah tersebut di Gedung Djoang 45, Menteng, Jakarta.

Mereka menilai, pemerintahan saat ini diliputi praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Praktik kotor ini dilakukan secara sistemik, vulgar, dan masif. Mereka juga menyebut korupsi di Indonesia sudah menjadi kejahatan luar biasa (extra ordinary crime).

Pertemuan ini dihadiri para pentolan aktivis utama 98, diantaranya Ubedilah Badrun, Bungas T. Fernando Duling, Yusuf Blegur, Anton Aritonang, Henry Basel, Edysa Girsang, Apek Saiman, Jaya, Hersyam, Nanang Djamaludin, Syahrul Efendi Dasopang, Mariko, Agus Rihat Manalu, Agung, Boim, Gunawan, Ma’ruf AB, Azwar, Fuad Adnan, dan lain-lain.

Baca juga :   Prabowo Apresiasi Muhammadiyah, Haedar Ungkap Krismuha. Ternyata Ini Maksudnya....

Ubedilah Badrun dalam kesempatan itu mengungkapkan pentingnya para aktivis 98 untuk terus menjaga semangat melawan KKN.

“Sesungguhnya ada silent majority masyarakat kita yang memiliki semangat melawan KKN. Apalagi generasi milenial dan generasi Z saat ini. Hasil riset menunjukkan ada 83 persen pemuda di seluruh dunia membenci Korupsi. Karena itu, semangat memberantas KKN ini harus diinisiasi sebagai upaya yang tak kenal lelah untuk menghadirkan good governance dan clean government di negeri ini,” ucap Ubedilah Badrun saat hadir sebagai pembicara dalam Musyawarah Aktivis 98 tersebut.

Pertemuan ini berlangsug cukup lama. Mulai dari pukul 15.30 hingga berakhir pada pukul 21.30. Para pentolan aktivis 98 yang ketika peristiwa reformasi menjadi Ketua Senat mahasiswa dan pemimpin simpul-simpul gerakan yang menduduki gedung DPR/MPR ini akhirnya bersepakat bersama rakyat, buruh, petani, dan berbagai profesi lainya membentuk Komite Rakyat Lawan KKN (KRL-KKN). Suatu entitas penting baru yang terbuka untuk semua komponen bangsa yang menghendaki bangsa ini maju tanpa KKN.

Baca juga :   Di Hadapan Para Purnawirawan TNI, LaNyalla: Rezim Oligarki Harus Diakhiri

Musyawarah ini dipimpin Fernando Duling, Yusuf Blegur, Anton Aritonang, dan Apek Saiman. “Puji syukur, akhirnya kita menyepakati bersama rakyat dari berbagai profesi untuk malam ini secara sah terbentuk Komite Rakyat Lawan KKN atau KRL-KKN ” ujar Bungas Fernando Duling yang biasa disapa Nando.

Sementara itu, Yusuf Blegur mengemukakan pentingnya semangat ini dikonsolidasi demi menyelamatkan Indonesia dari kehancuran akibat praktek KKN yang merajalela. “KKN ini sudah parah, konsolidasi harus dilakukan karena bangsa ini hanya akan menjadi besar jika KKN diberantas dari republik ini ” tegas Yusuf Blegur dalam keterangannya kepada INDOSatu.co, Sabtu (26/2).

Penegasan perlawanan dikemukakan oleh Anton Aritonang. “Kita ini semangatnya harus perlawanan terhadap KKN, karena KKN ini sudah parah. Karena itu koalisinya memilih nama Komite Rakyat Lawan KKN” tegas Anton Aritonang.

Baca juga :   Hasil Debat Capres Ketiga, Henri: Prabowo Kedodoran, Anies-Ganjar Lebih Pede

Demikian juga Edysa Girsang yang meyakini, bahwa KKN ini memang harus dilawan karena dibalik KKN ada oligarki yang jahat. “Jahatnya adalah KKN ini wajah oligarki saat ini. Karena merekalah yang secara vulgar terlibat dan menyuburkan KKN” tegas Edysa Girsang yang biasa disapa Eqi.

Sementara menurut Apek Saiman, keberadaan KRL-KKN ini sangat dibutuhkan, bukan hanya oleh aktivis 98 yang punya tanggungjawab moral sejarah, tetapi juga oleh rakyat dan negara ini.

“KRL-KKN ini harus ada, karena yang menghendaki bukan hanya kita, tetapi rakyat dan negara. Kang Ubedilah Badrun sudah mengambil jalan penuh resiko mengambil peran vital kehendak rakyat untuk berantas KKN. Kang Ubed sudah memberi inspirasi sekaligus pemimpin kita semua untuk melawan praktek KKN yang merusak negara ini” pungkas Apek Saiman. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *