INDOSatu.co – BOJONEGORO – Sebanyak 1.282 pedagang di Pasar Kota Bojonegoro mendatangi Pendopo Malowopati, pemkab setempat, Senin (3/1). Mereka datang untuk mengikuti sosialisasi terkait rencana relokasi pedagang Pasar Kota Bojonegoro yang bakal dipindah ke Pasar Wisata, di Jalan Lettu Suwolo, Kecamatan Kota, Bojonegoro.
Dalam sosialisasi itu, Dinas Perdagangan dan Industri Pemkab Bojonegoro menginformasikan bahwa akan ada rencana relokasi dan tata kelola di Pasar Wisata Bojonegoro. Sayangnya, acara sosialisasi itu justru ditentang ribuan pedagang tersebut.
Menurut mereka, sosialisasi itu dianggap terlambat karena sebelum pembangunan Pasar Wisata Bojonegoro, pedagang tidak diberitahu terlebih dahulu soal rencana relokasi oleh Pemkab Bojonegoro tersebut.
Menurut Warsito, Ketua Paguyuban Pasar Kota Bojonegoro, keputusan Pemkab Bojonegoro dinilai tidak memihak para pedagang pasar. Sebab, rencana relokasi pedagang itu tidak melibatkan dan mengajak diskusi terlebih dahulu.
Selain itu, dalam sosialisasi itu, juga tidak dihadiri Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, dan hanya diwakili oleh Sekda Pemkab Bojonegoro, Nurul Azizah. Ketidakhadiran Anna itu yang semakin membuat kecewa para pedagang. Mereka ingin berdiskusi langsung dengan orang nomor satu di Pemkab Bojonegoro tersebut.
“Jika bupati tak hadir, maka sosialisasi ini tidak ada keputusan. Negara ini demokrasi, bukan otoriter. Jadi, jangan seenaknya sendiri mengambil keputusan atau memindah kami tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,” ungkap Warsito.
Warsito menambahkan, jika Pemkab Bojonegoro masih tidak menghiraukan para pedagang, mereka akan melaporkan kejadian tersebut ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Bahkan, mereka siap membawa masalah mereka ke ranah hukum. Selain itu, para pedagang juga menganggap bahwa pembangunan pasar ini terkesan dipaksakan. (*)