INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) secara resmi melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah kepada 12 dokter baru. Acara pengambilan sumpah tersebut digelar di Convention Hall Gedung Erwin Santosa, RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Rabu (5/2).
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Prof. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si, mengatakan, tantangan besar ke depan bagi para dokter adalah menguasai teknologi informasi atau IT. Menurutnya, perkembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), akan menjadi bagian penting dalam dunia kedokteran, sehingga menurutnya dokter itu harus mampu kuasai IT.
“Kita sekarang mengenal berbagai aplikasi AI seperti ChatGPT, Gemini, Meta AI, bahkan ada yang baru dari China, DeepSeek,” ujar Prof. Nano.
Aplikasi-aplikasi AI itu berperan dalam dunia digital yang semakin berkembang. Sehingga, menurut Nano, dokter yang bisa menguasai teknologi tersebut akan unggul. Karena itu, Prof. Nano menegaskan bahwa seorang dokter harus memiliki kemampuan IT di luar pengetahuan medis.
“Dokter harus menguasai IT, jangan sampai dokter digantikan oleh AI. Bisa jadi saat ini seorang dokter masih mengoperasi pasien, tapi besok tidak lagi, sehingga IT harus dikuasai oleh dokter baru UMY” tegasnya.
Selain penguasaan teknologi, dokter juga dihadapkan pada tantangan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Sebab, banyak rumah sakit yang memiliki pelayanan yang baik, namun ada juga yang tidak. Karena itu, sesuai dengan sumpah dokter yang telah diucapkan, para dokter baru UMY diharapkan dapat menjunjung tinggi kemanusiaan dan memberikan pelayanan terbaik untuk kepentingan masyarakat.
“Jadilah dokter yang profesional dan penuh dedikasi. Banyak dokter UMY yang sudah menjadi pemimpin hebat di rumah sakit dan organisasi kesehatan,” katanya.
Senada dengan Prof. Nano, dr. Joko Murdianto, Sp.An., M.P.G., FISQua, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Yogyakarta sekaligus Anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingatkan, bahwa saat ini pasien sering mencari informasi melalui AI sebelum menemui dokter. Karena itu, dokter baru UMY dituntut untuk harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal.
“Jika tidak, Anda akan ditinggalkan oleh pasien,” ungkapnya.
dr. Joko juga menekankan, para dokter baru UMY telah dibekali ilmu pengetahuan yang cukup untuk bisa mencapai kesuksesan. Namun, ia menambahkan, agar dapat meraih kesuksesan, mereka juga harus dekat dengan Allah SWT selain mengandalkan ilmu yang sudah diajarkan di UMY.
“Kalau Anda ingin sukses, Anda harus dekat-dekat dengan Allah, selain ilmu yang sudah dibekalkan oleh UMY,” pungkas dr. Joko. (*)