INDOSatu.co – JAKARTA – Pagar laut sepanjang 30,16 km yang terbentang melintasi area sejumlah desa di Tangerang, Banten, memunculkan polemik belakangan ini. Selain itu, juga terdapat Sertifikat HGB yang telah dimiliki sejumlah perusahaan terkait dengan Agung Sedayu, milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.
Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu sudah meminta TNI untuk membongkar pagar laut yang merugikan masyarakat, khususnya para nelayan. Mantan politikus Partai Golkar, T.S. Sani mengatakan, keputusan dan tindakan Presiden Prabowo Subianto untuk memerintahkan pembongkaran pagar laut adalah keputusan yang positif.
“Harus kita apresiasi dan bukti Presiden Prabowo bersungguh-sungguh serta tidak mau kompromi, ketika ada kebijakan yang dapat mengancam kedaulatan bangsa dan negara,” kataSani kepada wartawan, Selasa (28/1).
Ia menyinggung mengenai keberanian Anies Baswedan sewaktu menjadi gubernur. Dimana, Anies berani membatalkan proyek reklamasi yang merugikan masyarakat Jakarta, terutama nelayan.
Saat itu, Anies Baswedan berani mencabut izin prinsip 13 pulau buatan di Teluk Jakarta. Ia menghentikan proyek reklamasi di wilayah tersebut.
Menurut Sani, sebagai Presiden Indonesia, harusnya Prabowo Subianto lebih garang dan berani dari Anies Baswedan, untuk membatalkan proyek-proyek yang tidak pro terhadap kepentingan masyarakat.
“Anies Baswedan disaat jadi Gubernur DKI, yang sipil saja berani membatalkan reklamasi hanya dengan tanda tangan satu lembar surat keputusan,” jelasnya.
“Apalagi Presiden Prabowo yang saat ini menjadi pimpinan tertinggi eksekutif di Indonesia dengan latar belakang militer yang paham betul tentang cegah tangkal kedaulatan negara. Tentu harus lebih berani dari tindakan yang pernah dilakukan oleh Anies Baswedan dengan bacground sipil,” ujarnya. (*)