INDOSatu.co – LAMONGAN – Momentum peringatan Hari Ibu ke-93 dimanfaatkan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi untuk lebih dekat dengan keluarga, terutama kepada Sang Ibu. Momentum sakral tersebut dimanfaatkan orang nomor satu di Pemkab Lamongan itu dengan mengajak seluruh pegawai dan karyawan Pemkab Lamongan untuk meluangkan waktu sungkem kepada ibu masing-masing.
Mengembalikan esensi peringatan Hari ibu, Yuhronur berharap agar semua karyawan sungkem pada Ibu, di peringatan hari yang sangat penting ini. Lebih dari sekedar mengurus rumah tangga, seorang ibu baginya adalah perempuan hebat yang banyak berkorban, dan menjadi pendukung utama kesuksesan anak-anaknya.
“Dengan berlumur darah saat melahirkan, dengan tenaga dan pikiran dalam membesarkan anak-anaknya,” kata Yuhronur, kepada awak media, Rabu (22/12).
Dia mengungkapkan bahwa, seorang ibu adalah pahlawan yang tiada tandingannya. Tanpa harus diberi tanda jasa, seorang ibu rela mati-matian untuk membela, mendidik, dan berjuang agar anak- anaknya selalu mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Melihat perjuangan seorang ibu saat mengandung, melahirkan, dan mendidik sampai besar, tanpa rasa mengeluh memberi kasih serta sayang sangat besar untuk putra dan putrinya.
“Kita semua, termasuk saya harus belajar dari para ibu Indonesia. Perempuan yang mengerti kapan harus berjuang pada ranah publik serta kapan waktunya harus pulang untuk kembali menjadi ibu. Selamat Hari Ibu,” kata Yuhronur.
Bukan hanya Yuhronur, memperingati Hari Ibu ke-93, juga digaungkan Anis Kartika Efendi, istri Yuhronur Efendi. Dia merangkai Hari Ibu ke-93 tersebut dengan peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-22 di ruang pertemuan Gajah Mada, Rabu (22/12). Anis mengatakan bahwa, seorang ibu mempunyai peran penting terhadap keluarganya. Seorang ibu selalu memberi semangat kepada suami, serta anak-anaknya. Menjadi tempat teduh bagi keluarga dalam keberlangsungan hidup dan seterusnya.
“Peran ibu dalam memberi semangat dan dukungan emosional pada para ASN (suami) sangat efektif jika dimulai dari rumah masing-masing,” katanya.
Untuk itu, Anis mengajak agar mengoptimalkan peran seorang perempuan dalam ketahanan keluarga, serta meminta ikut serta bergabung bersama pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas keluarga melalui pemberdayaan perempuan di era digital.
“Semoga momentum ini menjadi cara untuk menunjukkan jati diri peran DWP sebagai istri ASN, agar yang suami bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” pungkas Anis. (*)
