Nestapa Pedagang Pasar Sore, Dulu Sentra Oleh-oleh Tuban, Kini Memprihatinkan

  • Bagikan
SEPI AKTIVITAS: Suasana Pasar Sore, di kawasan Pantai Boom Tuban yang kondisinya kini tidak terawat.

INDOSatu.co – TUBAN – Liburan akhir tahun seperti sekarang ini, mengingatkan kejayaan Pasar Sore, di kawasan Pantai Boom yang melegenda itu. Dulu, Pasar Sore menjadi destinasi wisata oleh-oleh Tuban, namun kini kondisinya kian memprihatinkan.

Pratama, salah seorang pedagang yang bertahan di tengah keterpurukan kondisi pasar mengeluhkan sepinya pasar tersebut. Dia mengaku tidak punya pilihan lain karena memang hanya dari kawasan pasar sore itulah ia menyambung hidup.

Baca juga :   Panen Raya di Desa Ngadirejo, Mas Lindra Targetkan Tuban Jadi Lumbung Pangan Nasional

“Sepi, kondisinya bangunannya juga seperti ini. Ya, saya berharap pemerintah masih memikirkan nasib kami,” ungkap Pratama.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban Agus Wijaya ketika dikonfirmasi INDOSatu.co terkait kondisi Pasar Sore menyampaikan, sebenarnya Diskopumdag telah memberikan pengarahan supaya tidak melakukan aktivitas di pasar tersebut.

Agus juga mengaku telah melakukan sosialisasi dan pemasangan banner untuk pedagang agar tidak melakukan aktivitas di pasar tersebut. Rencananya, kawasan tersebut akan dibangun menyesuaikan penataan pengembangan wisata pantai Boom.

Baca juga :   Semarakkan HSN 2022, Bupati Yuhronur: Santri Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan
IMBAU TAK BERAKTIVITAS; Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban Agus Wijaya terkait Pasar Sore Tuban.

Terkait penanggulangan kegiatan pedagang di kawasan pasar sore, dia menyampaikan telah menyiapkan tenda untuk berjualan. Dia menyampaikan akan menyiapkan pengembangan baru untuk pasar tersebut.

“Nanti akan dilakukan pembangunan dan penataan ulang Pasar Sore mengikuti pengembangan Wisata Pantai Boom,” ungkap Agus Wijaya.

Terkait konsep yang akan digunakan untuk pengembangan pasar tersebut, dia enggan berkomentar. (*)

Baca juga :   Warisi Kejuangan Leluhur Lamongan, Gerak Jalan Mayangkara Jadi Agenda Rutin
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *