Haedar Nashir Mendapat Anugerah Hamengku Buwono IX dari UGM Yogyakarta

  • Bagikan
BERDEDIKASI TINGGI: Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Mashir (kanan) saat menerima penghargaan Anugerah Hamengku Buwono IX dari Universitas Gaddjah Mada (UGM) yang diserahkan langsung Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K), Kamis (19/12).

INDOSatu.co – YOGYAKARTA – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mendapatkan Anugerah Hamengku Buwono IX yang diberikan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT atas Anugerah Hamengku Buwono IX yang diberikan oleh Universitas Gadjah Mada,” kata Haedar mengawali sambutannya saat menerima Anugerah Hamengku Buwono IX, pada Kamis (19/12).

“Terima kasih juga saya sampaikan ke Bu Rektor (UGM), Keraton, dan tentunya ke Muhammadiyah yang telah memberi saya kesempatan untuk memperoleh anugerah Hamengku Buwono IX ini dari UGM tercinta,” katanya.

Selama enam tahun menyelesaikan magister dan doktor di UGM, Haedar merasa beruntung karena berada di lingkungan ilmu. Dari belajar di UGM, dia mendapat lima nilai yang diinternalisasikan dan dipraktikkan dalam kehidupan.

Baca juga :   Terkait Perpanjangan Izin Freeport, DPR RI: Pemerintah Jangan Kejar Tayang

Nilai yang pertama adalah kebenaran yang berbasis pada ilmu dan terkoneksi dengan Pancasila, Agama, dan kebudayaan luhur bangsa. Haedar di Studi Sosiologi UGM mendapatkan pemahaman bahwa kebenaran adalah nilai utama ilmuwan.

“Nilai selanjutnya adalah tradisi keilmuan. UGM ini bukan sekadar kampus akademik, tapi juga school of thought – jadi sekolah pemikiran. Yang jujur saya sendiri mendapat banyak alat, metodologi yang interkoneksi,” imbuhnya.

Nilai ketiga yang dia dapatkan dari UGM adalah persatuan dalam keragaman. Dari latar belakang yang berbeda, namun dapat hidup dan tumbuh di kampus ini. Nilai keempat adalah kampus rakyat yang memberi kecintaan terhadap rakyat.

Baca juga :   Anggap Tergesa-gesa dan Tak Libatkan Masyarakat, PKS Tolak RUU DKJ

“Menerjemahkannya itu mencintai rakyat dengan kerja-kerja praksis keilmuan lewat KKN, dan para alumninya dari institusi ini,” ungkap Haedar.

Haedar menekankan, supaya kecintaan terhadap rakyat tidak diwujudkan secara simbolis saja, seperti datang ke rumah orang miskin dan memberikan bantuan. Tapi yang lebih penting adalah dengan kebijakan yang berpihak dan memberdayakan rakyat.

Nilai yang terakhir atau kelima adalah orientasi global. UGM termasuk juga kampus Muhammadiyah harus lebih kuat bergerak ke ranah global. Perhatian itu bisa dituangkan dalam merespon isu-isu internasional.

Baca juga :   Terima Warga Wadas di PBNU, Alissa Wahid Tegaskan Akan Susun Langkah Pendampingan

Kampus-kampus perlu merespon isu-isu global seperti SDG’s, dan perubahan iklim. Haedar juga mengapresiasi UGM program Wanagama di IKN yang berorientasi untuk menyelamatkan masa depan.

Sebagai alumni Pasca Sarjana S2 dan S3 UGM, lanjut Haedar, penganugerahan ini sungguh berarti dan bernilai tinggi.

“Lebih-lebih untuk sebuah Anugerah yang dilekatkan dengan figur teladan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang dikenal tokoh Tahta untuk Rakyat,” ujarnya.

Diketahui, Haedar Nashir adalah seorang cendekiawan Islam yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2022 dan 2022-2027.

Haedar juga dikenal sebagai guru besar dan dosen program studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *