Pram-Rano Menang, Anies: Tidak seperti Pilpres, Ruang Intervensi Pilgub Jakarta Lebih Sempat

  • Bagikan
PUNYA PERAN KRUSIAL: Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) menjadi narasumber dalam talkshow Anies dan Efek Kejut di Pilkada Jakarta, yang dipandu Rosi, pada Kamis (28/11) malam. (foto: tangkapan layar)

INDOSatu.co – JAKARTA – Tokoh Gerakan Perubahan, yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai menjadi penentu kemenangan Pramono Anung-Rano Karno (si Doel) dalam hajatan Pilkada 2024 Jakarta. Anies blak-blakan mendukung Pramono yang dianggapnya sudah saling kenal cukup lama.

Tak heran dalam beberapa hari pekan ini, Anies menjadi sorotan publik. Hal itu tidak lepas dari sikap all out-nya dalam mendukung dan mendampingi Pramono dan Rano turba di berbagai wilayah Jakarta yang memang menjadi basis pendukungnya.

Untuk mengorek lebih dalam, Kompas TV bersama presenter Rosi mengundang Anies sebagai narasumber tunggal talkshow bertitel Anies dan Efek Kejut di Pilkada Jakarta, pada Kamis (28/11) malam.

Dari talkshow itulah, Anies akhirnya mengungkapkan dukungannya kepada Pramono-Rano yang didasari oleh kecintaannya kepada rakyat Jakarta. Bicara soal Jakarta, tentu tak bisa lepas dari Anies, dan begitu pula sebaliknya.

Baca juga :   Usai Debat Cawapres, Anies dan Gus Imin Langsung menuju Rumah Jusuf Kalla

Satu periode cucu pahlawan nasional A.R. Baswedan itu memimpin Jakarta, dan satu periode itu pula Anies telah menorehkan prestasi yang luar biasa bagi Jakarta. Warga Jakarta mengenangnya.

“Alhamdulillah pilkada berjalan dengan lancar. Suasana kondusif. Hasilnya bahkan sudah kita lihat per hari ini 100 persen TPS sudah bisa ditabulasi,” kata Anies dikutip INDOSatu.co, pada Jumat (29/11).

Di Jakarta suasananya suasana baik, positif. Saya bersyukur memilih Mas Pram dan Bang Doel. Dan alhamadulillah pula, mereka mendapatkan suara terbanyak. Menurut perhitungan cepat mereka di atas 50 persen.

Anies menilai, tidak seperti pilpres, ruang kecurangan di pilkada Jakarta lebih terbatas. Di Jakarta, kata mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta itu,  TPS-nya hanya 14.000. Karena itulah ruang untuk melakukan intervensi dan lain-lain itu lebih terbatas.

Baca juga :   Respon Pengamat soal Pidato Perdana Presiden Prabowo, Anthony: Seperti Tampar Jokowi

”Kalau kita bicara skalanya tentang 900 ribu TPS, di wilayah yang begitu banyak tidak ada pantauan warga, dengan menggunakan alat komunikasi digital, maka ruang untuk intervensi selalu ada. Tetapi kalau di Jakarta ruangnya lebih sempit,” kata dia.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengungkapkan, banyak kelompok rakyat marginal Jakarta datang dan berharap kepadanya untuk bisa berbuat bagi Jakarta dan mereka.

“Ada permintaan warga, khususnya rakyat miskin kota, rakyat kampung kota yang menceritakan selama dua tahun ini kami terlantar. Kami tidak jadi prioritas. Hal-hal yang dulu dikerjakan di DKI kini berhenti. Kampung kami tidak lagi ada perhatian, bahkan kebijakan-kebijakan yang dulu berjalan itu berhenti,” ujar Anies.

Baca juga :   Selalu Ditempatkan Lembaga Survei di Nomor Buncit, Anies Baswedan: Faktanya Tidak Begitu
SAPA WARGA: Anies Baswedan (kiri) mendampingi Cagub Pramono Anung (kanan) turun ke bawah menyapa warga Jakarta.

Karena terpanggil, Anies pun memantau dan memerhatikan para calon di pilkada, khususnya Jakarta. Anies pun ingin memastikan mana calon yang paling sesuai dengan kebutuhan warga Jakarta yang dititipkan aspirasinya. Dan mana yang paling sesuai dengan paradigma pembangunan kota yang dulu dikerjakan di Jakarta.

”Saya mencintai kota ini. Karena itu, saya mendukung penuh Mas Pram-Bang Doel. Alhamdulillah mereka menang 50 persen lebih suara,” jelas Anies. Di Pulau Jawa, hanya Jakarta yang lolos dari usungan parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *