INDOSatu.co – JAKARTA – Pasangan cagub dan cawagub DK Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono terus mengejar elektabilitasnya yang cenderung stagnan. Untuk mengejar elektabilitas yang stagnan itu, paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM Plus), mereka melakukan safari keliling untuk mencari dukungan. Salah satu yang dilakukan adalah mengunjungi cendekiawan muslim Din Syamsuddin.
Din yang juga Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), didampingi Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA sahabat karibnya sesama alumni Pondok Modern Gontor sebelumnya juga menerima kunjungan Ridwan Kamil, calon Gubernur Jakarta. Pasangan RIDO tersebut diterima dengan baik oleh Din.
Suswono, yang telah lama bersahabat dengan Din Syamsuddin, disambut hangat sambil menikmati secangkir kopi Sumbawa khas Indonesia. Pertemuan ini menghadirkan diskusi mendalam tentang masa depan Jakarta, khususnya dalam konteks kesejahteraan dan pembangunan untuk umat.
Din Syamsuddin menyampaikan dukungan penuh kepada Ridwan Kamil dan Suswono sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Jakarta untuk menciptakan Jakarta yang maju, harmonis dan sejahtera.
“Sebagai warga Jakarta, saya bersama keluarga memberi dukungan penuh kepada Bang Emil dan Mas Suswono untuk maju dan sukses terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Semoga Allah SWT meridhai perjuangan beliau untuk Jakarta,” ungkap Din.
Ia juga mengapresiasi pemikiran-pemikiran Suswono yang kolaboratif dan berkualitas, terutama dalam bidang pertanian yang menjadi perhatian Suswono sejak lama. Sebagai sosok pemikir yang mengedepankan keutuhan gagasan, Din menyatakan kekagumannya terhadap ide-ide Suswono yang menurutnya selaras dan mendalam.
“Beliau memiliki pandangan yang bernas, kualitatif dan kolaboratif. Sebagai pengamat politik Islam di Indonesia, saya sangat berharap ada kekuatan politik Islam formal yang serius memperjuangkan kepentingan umat Islam, dan itulah yang selama ini dilakukan oleh PKS, partai asal dari pak Suswono,” ujar Din.
Din juga menyampaikan pesannya kepada masyarakat Jakarta dan umat Islam untuk tetap tenang dan fokus pada substansi, terutama di tengah isu yang berkembang dan dikembangkan terkait pernyataan Suswono. Din mengajak publik untuk tidak terpengaruh memperpanjang isu yang menggeser substansi pernyataan Suswono, dan melupakan kinerja baiknya selama ini, apalagi beliau sudah mengaku salah, meminta maaf dan menarik pernyataan.
“Pak Suswono sudah meminta maaf, dan sebagai manusia, siapapun kita bisa berbuat salah. Dan kalau dipegangi ajaran Islam, jika yang berbuat sudah meminta maaf, sebaiknya dimaafkan, dan tidak malah terus digoreng, yang bisa jadi keluar dari inti masalah jadi politisasi. Mari kita fokus pada substansi yang lebih penting bagi kemajuan Jakarta, dan tidak memanfaatkan isu ini untuk kepentingan politik tertentu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Din berharap agar tokoh-tokoh masyarakat, khususnya para pemimpin umat Islam, tidak membawa isu ini ke ranah teologis atau politik secara berlebihan. Din berharap semua tidak memperpanjang isu ini. Biarlah selesai di sini, dan mari fokus pada substansi untuk membangun Jakarta yang lebih baik.
”Tidak ada di antara kita yang luput dari kesalahan. Jika sudah meminta maaf, maka perlu dimaafkan,” tambahnya.
Dengan pesannya ini, Din mengajak masyarakat Jakarta untuk menciptakan suasana demokrasi yang konstruktif, sehat, sejuk, dan penuh kebijaksanaan. Mantan Ketua Umum PP MUhammadiyah itu juga menekankan bahwa kehadiran Suswono kader PII, pimpinan Partai Islam, PKS, mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR dan mantan Menteri Pertanian RI, kehadirannya dalam kancah pilgub Jakarta bisa menjadi harapan baru yang mementingkan terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan umat dan kerja sama positif antar-elemen masyarakat. (*)