Respon Pengamat soal Pidato Perdana Presiden Prabowo, Anthony: Seperti Tampar Jokowi

  • Bagikan
RESPON POSITIF PRABOWO: Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyikapi pidato perdana Prabowo Subianto usai dilantik menjadi Presiden RI oleh MPR.

INDOSatu.co – JAKARTA – Pidato perdana presiden Prabowo Subianto usai dilantik menjadi Presiden oleh MPR pada Ahad (20/10) tak hanya heroik, tetapi juga menyita perhatian para pengamat politik. Adalah Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), salah satu pengamat politik yang serius menyimak pidato Prabowo. Bahkan, Anthony merasa kaget dengan pidato Presiden Prabowo yang sangat terbuka itu.

”Cukup mengejutkan. Prabowo menunjukkan kualitas yang berbeda dengan Jokowi,” kata Anthony Budiawan kepada INDOSatu.co, Senin (21/10).

Anthony menyebut, pidato perdana Prabowo terdengar sangat serius, berwibawa, dan juga heroik, dengan mengakui peran dan pengorbanan rakyat miskin, wong cilik, dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

Baca juga :   Paksakan Tapera untuk Rakyat, Anthony: Negara Melanggar UU dan Konstitusi

Anthony mengulik sedikit pidato Prabowo yang menyentuh hati: “Kita paham dan mengerti bahwa kemerdekaan kita bukan hadiah. Kemerdekaan kita, kita dapat dengan pengorbanan yang sangat besar. Dan kita harus paham dan ingat selalu pengorbanan yang paling besar adalah pengorbanan dari rakyat kita yang paling miskin, wong cilik, yang berjuang memberi makan kepada pejuang-pejuang”.

Pidato perdana Prabowo dinilai Anthony merupakan sikap yang sangat jujur. Prabowo mengakui, kondisi Indonesia saat ini belum, atau sedang tidak baik-baik saja. Khususnya terkait masalah kemiskinan dan korupsi.

Baca juga :   Dampak Putusan MK Nomor 60 dan 70, Anthony: Bikin Rencana Jahat Jokowi Berantakan

Menurut Prabowo, kata Anthony,. terlalu banyak rakyat Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi. Terlalu banyak anak-anak yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah.

”Prabowo juga sangat jujur berani mengakui, Indonesia sedang menghadapi permasalahan korupsi yang sangat serius, yang dapat mengancam masa depan bangsa,” tukas Anthony.

Kata Anthony, Prabowo paham, bahwa bangsa Indonesia masih menghadapi kenyataan masih banyaknya kebocoran penyelewengan korupsi di negara ini. Hal itu jelas akan membahayakan masa depan Indonesia dan masa depan anak-cucu kelak.

Presiden Prabowo, kata Anthony, juga paham bahwa korupsi yang sudah sangat parah itu akibat praktik kolusi yang dilakukan oleh para pejabat politik, pejabat pemerintah, dan pengusaha (nakal). Khususnya tentu saja di era pemerintahan Jokowi.

Baca juga :   Kinerja GoTo Buruk, Pemegang Saham Perlu Suntikan Dana Segar untuk Exit

Dengan keberanian Prabowo mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran APBN, penyimpangan-penyimpangan, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik, membuat bangsa ini harus terus berbenah.

”Jadi, kalauu saya menilai, pernyataan Prabowo ini merupakan tamparan keras kepada Jokowi, mencerminkan pemerintahan Jokowi gagal total, khususnya dalam pengentasan kemiskinan serta pemberantasan korupsi,” pungkas Anthony. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *