INDOSatu.co – LAMONGAN – Mengatasi ketergantuangan sumber pangan dari luar (impor), Pemerintah terus mengoptimalkan program ketahanan pangan nasional untuk mengatasi krisis pangan. Merespon upaya tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut bahwa Lamongan siap mengoptimalkan kedaulatan pangan agar terus mengalami peningkatan.
Berbagai program, kata Yuhronur, dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas keanekaragaman pangan di Lamongan, peningkatan lahan bero dengan program pompanisasi yang bisa meningkatkan indeks pertanian dan nilai tukar petani (NTP) yang saat ini sebesar 116 persen.
”Artinya kesiapan pangan kita (Lamongan) bisa terus naik,” kata Pak Yes pada Gebyar dan Pelantikan Pengurus Genta Pangan se-Jawa Timur di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Sabtu (10/8).
Kabupaten Lamongan dengan luas wilayah lebih dari 1,8 km2, kontributor PDRB terbesar berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 31,53 persen. Sebagai lumbung pangan nasional, dengan hasil produksi padi yang konsisten di kisaran 1,1-1,2 juta ton/tahun.
Pemkab Lamongan terus memaksimalkan berbagai program untuk mengungkit pertanian serta kesejahteraan petani. Pada 2023, Pemkab Lamongan telah menyalurkan bantuan bibit padi hibrida sebanyak 12.250 ribu kg, benih jagung 4.125 kg, benih sorgung 5.400 kg, benih cabai rawit 740 pak benih, cabai merah 165 pak benih, hingga lainnya.
Tidak hanya itu. Sarana dan prasarana terus terus diberikan baik alat operasional, jalan usaha tani, pomanisasi, normalisasi saluran irigasi dan lainnya. Dengan dilantiknya pengurus genta pangan se-Jawa Timur oleh Budiman Sujatmiko di Lamongan, Pak Yes menyambut baik program dan inovasi yang akan dikembangkan.
“Semoga langkah-langkah kita bisa terus menjadikan Indonesia menjadi negara kedaulatan pangan. Ketahanan pangan kita menjadi ketahanan nasional,” ucap Pak Yes.
Sedangkan, Ketua Umum Genta Pangan Nasional Budiman Sujatmiko mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan pangan, memiliki peran penting untuk menggerakkan petani melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai manajemen perekonomian di desa.
“Desa memegang peran penting. Teman-teman APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia) ke depan juga harus bangun sumber daya manusia (SDM)-nya, pendidikannya. Karena UU mengamanatkan, memajukan, kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucapnya.
Budiman berharap, dilantiknya pengurus genta pangan se-Jawa Timur, dapat masuk ke sektor pangan (food). Sebab, Budiman menyebut, terdapat empat ukuran negara bisa maju yakni, Food, Energi, Enviroment, Data/Digital (FEED).
“Suatu negara yang menguasai food/makanan kemandirian pangan, kemandirian energi, mampu menjaga lingkungan, dan negara yang bisa menjaga datanya teknologi digital, pasti akan menjadi negara maju. Untuk itu, genta pangan sekarang fokus di food-nya,” pungkasnya. (*)