Pastikan Jadi Rahasia Presiden, Natalius: Maraknya Muncul Calon Menteri 99 Persen Palsu

  • Bagikan
JANGAN MUDAH PERCAYA: Natalius Pigai, anggota Tim Hukum Prabowo-Gibran menyikapi maraknya beredar nama-nama menteri di jabat media sosial belakangan ini.

INDOSatu.co – JAKARTA – Maraknya daftar calon menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran terus menghiasi jagat media sosial. dari nama-nama yang muncul, selain mengakomodasi kader partai pendukung, susunan kabinet tersebut juga memunculkan kalangan profesional.

Saat ini tim Prabowo-Gibran memang sedang menggodok untuk penyusunan kabinet pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Hanya saja, siapa-siapa yang masuk dalam kabinet mendatang, belum ada pihak mana pun yang bisa menjamin kebenarannya, apalagi proses memilih calon menteri juga tidak mudah.

Baca juga :   Anggap di Titik Nadir, Pigai: Gadaikan Negeri, Perilaku Pemimpin Pongah

”Penyusunan kabinet dan menteri tergantung presiden terpilih, dalam hal ini Pak Prabowo,” kata Natalius Pigai kepada INDOSatu.co, Ahad (7/7).

Aktivis HAM yang menjadi anggota Tim Hukum Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 lalu itu meyakini bahwa, maraknya daftar dan nama-nama kabinet Prabowo-Gibran itu tidak lah valid. Natalius memastikan pemilihan anggota kabinet merupakan rahasia presiden terpilih.

Karena itu, kata Natalius, sangat disangsikan jika belum ada pengumuman resmi, lantas sudah muncul nama-nama calon kabinet.

Baca juga :   Komisi I Minta Panglima TNI Harus Kembangkan Sistem Pertahanan di Indonesia

”Iya, kan lucu jadinya,” kata Natalius singkat.

Selain rahasia presiden, Natalius memastikan informasi maraknya nama-nama calon anggota kabinet tersebut adalah palsu belaka. Bahkan, aktivis HAM asal Papua menggaransi informasi tersebut 99,99 adalah palsu. ”Pasti palsunya lah,” tukas Natalius.

Natalius menduga, nama-nama calon menteri tersebut bisa saja sengaja disebar untuk mencari uang dan proyek-proyek di berbagai instansi. Pemandangan tersebut sering terjadi pada monen-momen menjelang pengumuman kabinet. Dan itu sudah menjadi kebiasaan dan berjalan dari rezim ke rezim.

Baca juga :   Hadiri Musrenbang Jatim, Ketua DPD RI: Rakyat Tidak Boleh Kalah dengan Oligarki

”Ya itu, tujuannya untuk mencari keuntungan pribadi. Bisa proyek, juga bisa fasilitas yang lainnya,” kata Natalius.

Karena itu, Natalius memohon kepada semua pihak agar tidak usah mempercayai dan jangan memberi uang maupun proyek-proyek ke mereka yang berpotensi menjual diri, seakan-akan menjadi menteri beneran.

”Jadi, saya berpesan kepada semua pihak agar jangan mudah percaya. Karena penjahat mulai berkeliaran di mana-mana,” pungkas Natalius. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *