INDOSatu.co – BOJONEGORO – Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa di Alun-Alun Bojonegoro, Rabu (5/6) berlangsung meriah. Selain dibuka langsung Pj. Gubernur Jawa Timur Ady Karyono, gelaran pameran batik terbesar selama empat hari itu juga menjajakan produk batik terbaik se-Jawa Timur. Pekan batik tersebut mengusung tema ‘Batikku Batikmu Batik Kita Semua’.
Saat membuka Pekan Batik itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengaku optimistis batik dari Jatim bisa naik kelas dan mendunia. Dengan demikian, batik bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Jawa Timur.
“Ini terobosan yang luar biasa. Acara ini dibuat untuk mengungkit ekonomi Bojonegoro dan melestarikan budaya batik. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Dekranasda Bojonegoro dan Pak Pj. Bupati (Adriyanto, Red) ini bisa membuat batik Bojonegoro tidak hanya terkenal di Jawa Timur tapi juga di Indonesia dan internasional,” kata Ady Karyono.
Menurut Ady Karyono, batik bagi warga Jatim dan Indonesia adalah kekayaan dan warisan leluhur yang terus dilestarikan. Bahkan, batik telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Dunia oleh UNESCO, yang akhirnya telah ditetapkan Hari Batik Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
”Sekali lagi, saya mengapresiasi kegiatan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa yang diinisiasi oleh Pemkab dan Dekranansda Bojonegoro ini,” kata Ady Karyono.
Adhy Karyono mengaku bangga dapat hadir dengan memakai batik khas Jonegoroan dengan motif Sekar Jati. Motif ini merupakan satu dari sekian varian motif batik khas Bojonegoro seperti Mliwis Mukti, Rancak Thengul, dan Sata Gondo Wangi.
Masih di acara yang sama, Pj Gubernur Adhy Karyono juga menyempatkan diri menyaksikan pagelaran busana batik khas Bojonegoro. Tak hanya itu, ia juga meninjau banyak booth serta membeli berbagai produk batik daerah.
Tersedia 84 stan yang disediakan gratis oleh Pemkab Bojonegoro. Yang mana, semuanya sudah terisi penuh oleh peserta, di antaranya dari Dekranasda Jatim, 18 kabupaten/kota se-Jawa Timur, 3 dari Jawa Tengah, 3 perwakilan PD Jatim juga Bojonegoro, 5 asosiasi batik di Jatim, 1 asosiasi batik dari Palembang, stakeholder, serta asosiasi desa wisata.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto, menyebut Pekan Batik ini banyak disemarakkan oleh anak-anak muda. Hal ini menunjukkan animo mereka sangat tinggi di dalam mengembangkan batik daerah.
“Banyak anak muda kita membuat corak baru. Jadi mereka ikut melestarikan budaya batik. Kita punya stok untuk corak ini. Maka bisa dibilang acara ini memberikan ruang kerja baru untuk anak muda. Dengan begitu, acara ini bisa menjadi penopang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Adriyanto. (adi/red)