Empat Korban Belum Ditemukan, SAR Hentikan Pencarian

  • Bagikan
TERBENTUR ATURAN: Pencarian empat korban tenggelamnya perahu penyeberangan penumpang di Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro dan Desa Ngadirejo, Rengel, Tuban, dihentikan karena terbatasnya waktu pencarian yang hanya tujuh hari.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) akhirnya memutuskan menghentikan pencarian empat korban jiwa tragedi tenggelamnya perahu penyeberangan di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu pagi (10/11).

Keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat pembahasan serta evaluasi operasi SAR terhadap kecelakaan perahu penyeberangan yang menghubungkan antara Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tersebut. Penghentian pencarian keempat korban ini berdasarkan peraturan kepala Badan SAR Nasional PK. Nomor 5 Tahun 2012 tentang pedoman pemyelenggaraan operasi SAR pasal 51 ayat (3). Selain itu, pencarian dihentikan karena telah dilakukan selama tujuh hari dan belum adanya tanda-tanda korban ditemukan.

Baca juga :   Tanggul Bengawan Solo di Desa Kanor Longsor, Warga Terancam

Meski demikian, jika di kemudian hari petugas menemukan indikasi dan tanda-tanda, pencarian dan operasi SAR akan kembali dilakukan.

Hingga kini, keempat korban tenggelamnya perahu penyeberangan yang belum ditemukan, yakni Erma Azila, 27, warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro; Sutri, 50, warga Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban; Dedi Sutiyono, 30, warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban; dan Arifin, 29, warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.

Baca juga :   Pemkab Lamongan Tinjau Temuan Struktur Geologi yang Diduga Gua di Wilayah Sugio

Farid Kurniadi, selaku Koordinator Basarnas Jawa Timur mengatakan, di hari kelima pihaknya telah melakukan pencarian dan melakukan koordinasi dengan para relawan di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik. Tujuannya, jika menemukan tanda-tanda adanya korban tenggelam, agar melaporkan ke Posko Basarnas Jawa Timur.

“Kita sudah mencari para korban sepanjang jarak kurang lebih 37 kilometer. Kami juga telah menerjunkan penyelam untuk mencari korban. Namun, sampai pada hari ketujuh ini kami belum menemukan tanda – tanda, tapi kami telah berkoordinasi dengan para relawan di Bojonegoro Tuban Lamongan, dan Gresik. Apabila melihat tanda tanda korban tenggelam, agar segera melaporkan ke posko Basarnas Jatim,” ungkap Kurniadi.

Baca juga :   Lestarikan Tradisi Lokal dan Meriahkan Ramadan, Disbudpar Bojonegoro Gelar Lomba Oklik

Sebelumnya, perahu penyeberangan yang mengangkut 19 penumpang diberitakan terbalik dan tenggelam, tepatnya di wilayah yang menghubungkan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban pada Selasa (03/11).

Hingga kini korban yang sudah ditemukan dalam keadaan selamat sebanyak 10 orang, korban meninggal 5 orang, dan empat orang lainya hingga kini masih dalam pencarian. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *