INDOSatu.co – SEMARANG – Pandemi Covid-19 membuat beberapa UMKM terkena dampak dan terpaksa harus menutup produksinya. Untuk menggairahkan usahanya, PT KAI melakukan Bazar Produk UMKM yang berlangsung di Lawang Sewu, di kawasan Tugumuda, Kota Semarang, pada Sabtu (30/10).
Vice President CSR PT KAI Agus Setijono mengatakan, dipilihnya Lawang Sewu, karena selain sebagai aset milik PT KAI, bangunan warisan cagar budaya itu lokasinya juga sangat strategis. Dia mengatakan, karena pandemi itu, Lawang Sewu sendiri juga ikut terdampak, sehiugga pihaknya berpikir untuk membuat kegiatan di tempat tersebut.
Sudah dua tahun ini, kata dia, kondisi UMKM kena dampak dari pandemi ini. Karena itu, pihaknya ingin membangkitkan lagi jualan produk UMKM di Lawang Sewu ini. Harapannya, produk mereka yang semula hanya dijual melalui offline di rumah, kini bisa dijual di Lawang Sewu. “Intinya PT KAI hanya memberi kesempatan kepada mitra binaannya untuk bisa semangat dan bangkit lagi memasarkan produknya,” kata Agus.
Terkait dengan target transaksi, Agus mengaku tidak ada target tertentu. Tetapi yang terpenting mitra binaan bisa bangkit dan bisa mendapatkan semangatnya itu. Yang tadinya sulit untuk memasarkan, tetapi PT KAI sudah membantu melalui online.
“Rencananya, kegiatan ini akan mengundang Kementerian BUMN yang punya platforn baru, yakni Pasar Digital (PADI) UMKM. Umumnya, mereka memasarkan, baik secara online maupun melalui marketplace,” tambahnya.
Menurut dia, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya mendongkrak kunjungan wisata di Lawang Sewu, sehingga kegiatan ini disinergikan.
Dia mengungkapkan, selama ini Lawang Sewu belum memperbolehkan anak usia di bawah 12 tahun. Tetapi, dengan adanya kegiatan ini anak usia di bawah 12 tahun sudah boleh masuk, tetapi dengan syarat tertentu.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 UMKM yang dimulai hari ini sampai besok (1/11) itu dibatasi jumlah pengunjungnya. Mereka yang datang harus tetap menjaga protokol kesehatan. Sebetulnya, kata dia, kalau dibuka secara umum, banyak pengunjung yang datang, tetapi mereka harus melakukan prokes terlebih dahulu.
Marlina, 36, salah seorang pengunjung, mengaku dengan dibukanya Lawang Sewu ini tentu dapat menggairahkan dan memasarkan produk UMKM. Sebab, di Lawang Sewu ini merupakan tempat atau jujukan bagi warga luar daerah untuk datang ke Semarang.
“Ini sangat bagus sekali karena pengunjung selain bisa mengelilingi Lawang Sewu juga sekaligus dapat berbelanja,” katanya. (adi/red)