Bengawan Solo ‘Ngamuk’, Warga Ledok Kulon-Ledok Wetan Butuh Bantuan

  • Bagikan
HARMONI DENGAN BANJIR: Berapa bocah dan orang dewasa warga Ledok Kulon menjadikan banjir sebagai hiburan, meski ada beberapa warga lainnya yang mengeluh akibat banajir.

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Seolah menjadi tradisi rutin tahunan, banjir kembali menerjang Bojonegoro. Akibat peristiwa tersebut, puluhan rumah warga di Kelurahan Ledok Kulon dan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro terkepung banjir karena ‘amukan’ serta luapan dari Bengawan Solo.

Berdasar pengamatan INDOSatu.co di lokasi, banjir telah mengepung pemukiman warga Ledok Kulon dan Ledok Wetan. Rumah Purwanto dan Efendy, misalnya, tal luput dari banjir. Bahkan, rumah yang berada di RT 5 RW 3 itu posisi banjirnya mencapat setinggi lutut.

Akibat banjir itu, kata Purwanto, untuk memenuhi kebutuhan urusan perut diri dan keluarganya, terpaksa memilih membeli makanan di warung. Hal itu dimaklumi karena kondisi rumah, terutama dapur, tidak bisa difungsikan untuk keperluan memasak. ”Jadi, sudah dua hari ini kita beli terus,” kata Purwanto.

Baca juga :   Soal Turunnya Angka Kekerasan Perempuan dan Anak, Bupati: Berkat Satgas PPA

Guna menjaga keberlangsungan hidup, Purwanto berharap ada bantuan dari Pemkab Bojonegoro untuk warga yang terdampak banjir tersebut. Pemerintah, harap Purwanto, hadir hadir untuk membantu warga yang sedang kesusahan akibat banjir.

”Sebenarnya tidak hanya kami, tapi banyak warga Ledok Kulon yang rumahnya mengalami kebajiran,” timpal Effendy.

Lapangan Also Ledok Kulon juga terlihat seperti bengawan. Dikepung banjir. Belum ada tanda-tanda dan perkembangan bahwa banjir akan surut. Rumah warga sekitar lapangan Also, mulai kemarin siang ada yang mengungsi di rumah tetangga sebelah, dan ikut menumpang masak rumahnya tidak bisa dipakai masak dan melakukan aktivasi seperti biasa.

Sedangkan di Kelurahan Ledok Wetan, rumah Andre dan Lilik, warga RT 6 RW 01 juga mengalami hal serupa. Rumah kedua warga itu juga dikepung banjir yang menerjang pada Ahad (10/3). Meski demikian, kedua warga itu belum sampai ikut dievakuasi ke Gedung Serba Guna, di Jalan KH Mas Mansyur.

Baca juga :   Kirim 16 Orang Kontingen ke Jambore Nasional XI, Yuhronur: Jaga Nama Baik Lamongan

Andre dan Lilik juga mengalami hal seupa. Banjir selama dua hari itu benar-benar merepotkan diri dan keluarganya. Keduanya juga mengaku tidak bisa menjalani aktivitas seperti biasa. Padahal, banyak urusan pekerjaan yang mestinya bisa dilakukan. Hingga kini belum ada tanda-tanda banjir tersebut akan surut.

Menyikapi banjir yang belum juga surut itu, Andre berharap, Pemkab Bojonegoro dapat hadir dan memberi bantuan, terutama sembako, untuk mencukup kebutuhan sehari-hari para korban akibat banjir tersebut. Mereka senang jika bantuan langsung diberikan ke TKP tanpa melalui usulan dari RT.

Baca juga :   Pj. Bupati Resmikan Transformasi 35 Puskesmas dan RSUD Kepohbaru Menjadi BLUD
TAK BEBAS: Beberapa warga Ledok Kulon melihat dari dekat Lapangan Also yang kondisinya seperti bengawan. Rata dengan banjir.

Ketua Pelaksana BPBD Laila Nur Aini, ketika dikonfirmasi wartawan mengaku telah terjun langsung ke lokasi untuk mengecek kondisi yang sebenarnya. Laila mengakui, bahwa saat ini ada 7 KK dari Kelurahan Ledok Kulo dan Ledok Wetan yang sudah dievakuasi di Gedung Serba Guna dan pihaknya sudah menyediakan dapur umum dan menyiapkan fasilitas mendasar lainnya.

Bengawan Solo, khususnya di wilayah Bojonegoro sudah memasuki siaga merah. Meski demikian, dari informasi yang didapat, di Bendungan Karangnongko sudah mulai terjadi penurunan volume atau ketinggian banjir. ”Kita akan terus pantau terus agar ada kepastian, sehingga kita mudah mengantisipasi hal-hal yang perlu dilakukan,” pungkas Laila. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *