INDOSatu.co – JAKARTA – Karut marut Pemilu 2024 yang didalamnya juga tergelar Pilpres memakan korban. Yang menjadi korban justru lembaga akademis. Beredar tuduhan bahwa Institut Teknologi Bandung (ITB) dinilai ikut terlibat dalam pusaran pemilu yang diduga terjadi kecurangan itu.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Fahmy Alaydroes angkat bicara terkait beredarnya tuduhan yang melibatkan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam konspirasi penyediaan perangkat sistem rekap pemilu yang memfasilitasi kecurangan untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden/wakil presiden dan partai politik tertentu.
“Tuduhan serius ini tentu menimbulkan keresahan publik dan harus segera ditanggapi oleh ITB,” kata Fahmy kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3).
Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi keadaban, integritas, dan moral, Fahmy menekankan bahwa ITB perlu memberikan klarifikasi yang transparan dan akuntabel kepada publik.
“Jika tuduhan tersebut tidak benar, ITB harus mengambil langkah tegas untuk membersihkan nama baiknya dan mengembalikan kepercayaan publik,” imbuh Fahmy.
Namun, jika tuduhan tersebut terbukti benar, Fahmy mendesak ITB untuk melakukan langkah-langkah yang bertanggung jawab secara serius dan transparan. Informasi liar seperti sekarang ini, ITB harusnya tidak boleh diam.
Fahmy mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menegaskan bahwa, Pendidikan Tinggi berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikembangkan oleh Pendidikan Tinggi melalui Penelitian harus bersandar kepada nilai moral dan akhlak, memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan dan peradaban bangsa, serta kesejahteraan umat manusia, bukan untuk kepentingan segelintir pihak yang haus kekuasaan,” pungkas Fahmy. (*)