Soal Statemen Hasto, Rahmad: Kubu AHY Tak Perlu Sewot

  • Bagikan
LAPANG DADA SAJA: Juru Bicara KLB PD Deli Serdang, Muhammad Rahmad meminta PD kubu AHY tidak usah sewot terkait pernyataan Sekjen PDIP yang membandingkan kinerja Presiden Jokowi dan SBY.

INDOSatu.co – JAKARTA – Pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut kapasitas dan kualitas kepemimpinan Presiden masa lalu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lamban dibanding Presiden Joko Widodo, terus bergulir.

Bahkan, kini terus melebar. Muhammad Rahmad, juru bicara KLB PD Deli Serdang menilai, Partai Demokrat (PD) kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mestinya tidak perlu sewot dengan pernyataan Hasto tersebut. Juga, tidak udah ramai-ramai membantah.

Rahmad meminta PD kubu AHY juga tidak perlu menutup mata. Yang disampaikan Hasto itu ada benarnya juga. “Jadikan saja itu sebagai vitamin untuk meningkatkan daya tahan,” kata dia.

Baca juga :   Usung Jadi Pahlawan Nasional, Yandri: KH Abdul Chalim Bisa Menjadi Literasi Anak Bangsa

Soal keberanian mengambil resiko atau risk taker, ungkap Rahmad, Presiden Joko Widodo memang lebih berani dibanding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Ini adalah fakta yang tidak terbantahkan. Jadi, nggak usah sewot dan menutup mata lah,” ujar dia.

Soal pembangunan infrastruktur yang sustainable, ungkap Rahmad, kadar di masa Presiden Joko Widodo memang lebih tinggi dari masa Pak SBY.

Sedangkan terkait ketegasan dan sportivitas dalam kepemimpinan, kata Rahmad, Presiden Jokowi kelihatan lebih tegas dan lebih sportif dibanding Pak SBY.

Baca juga :   Terus Diumpat Disertai Ancaman, Anies Baswedan: Tidak Usah Lapor, Ini Bagian dari Demokrasi

Di era Presiden Jokowi, jelas dia, belum ada catatan proyek mangkrak. Ini juga sebuah prestasi sendiri. “Jadi, itu kenyataan. Dan semua tahu itu,’ kata dia.

Secara pribadi, jelas Rahmad, Pak SBY memang memiliki ‘segudang’ prestasi, seperti  menyandang pangkat jenderal, lulus terbaik adhi makayasa, punya kharisma, gagah, brillian saat berpidato, dan lain lain, namun dalam hal kerja tim, presiden Jokowi lebih menonjol dari presiden SBY. Jokowi rajin mendengar dan menerima masukan masukan bawahan, namun di era Pak SBY, itu hal langka.

Baca juga :   Sidang Lancar, PD Kubu AHY Siapkan Tiga Saksi Ahli

Fakta-fakta itu, kata Rahmad, tidak bisa dipungkiri. Partai Demokrat harus menerima dengan lapang dada, termasuk kubu AHY. Tak perlu pula menutup-nutupi atau kebakaran jenggot.

Rahmad mengingatkan, bahwa setiap presiden adalah terbaik di masanya. Ketika Pak SBY menjadi presiden, maka Pak SBY adalah terbaik di masanya. Pun begitu juga dengan eranya Jokowi. Jokowi adalah yang terbaik pula di masanya. “Masing masing punya kelebihan yang akan dicatat dalam sejarah bangsa” pungkas dia. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *