INDOSatu.co – L:AMONGAN – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya meningkatkan produksi jagung nasional dengan memulai kembali penanaman jagung di awal musim penghujan.
Terlebih, menurut Wamentan Harvick, pemerintah pusat tengah bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menggalakkan padi dan jagung yang menjadi konsen utama pemerintah dalam menyiapkan ketahanan pangan.
“Kita berharap dukungan Pemerintah Daerah, Pak Bupati, Pak Wabup, Forkopimda, UPT-UPT Jawa Timur untuk memberikan edukasi kepada masyarakat program-program yang memang bisa kita lanjutkan, kita maksimalkan, agar ketahanan pangan ini tidak terganggu terhadap kedaulatan ke depan,” tutur Wamentan Harvick dalam dialog dan pemberian bantuan Kementrian Pertanian, di Desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan, Selasa (6/2).
Wamentan Harvick menceritakan, dalam agenda kunjungannya beberapa kali keluar negeri, pengendalian pangan tidak hanya soal teknologi. Namun knowledge dan kemampuan untuk mengintegrasikan satu dengan lain. Misalnya, pemanfaatan kotoran sapi perah (limbah ternak) menjadi biogas untuk mengaliri listrik, tak hanya itu susu ternak sapi tersebut juga mampu dimanfatkan sebagai kebutuhan anak-anak.
Untuk optimalisasi hal tersebut, Wamentan Harvick akan memberikan berbagai bantuan untuk petani Lamongan. Semua tahu bahwa Lamongan merupakan salah satu lumbung pangan. Produksi beras beras dan jagung dipastikan akan surplus. Petaninya juga juga banyak. Kalau yang daerah lain agak lama recoverynya, tapi Lamongan ini lebih cepat. Karena petani juga sudah terbiasa.
”Jadi, banyak sekali bantuan di sini, setelah pilpres (pemilihan presiden) kita coba langsung penetrasinya. Beberapa kegiatan yang bisa diterapkan untuk masyarakat petani, yang terpenting adalah substansinya, nilai tambahnya yang bisa membuat kehidupan petani bisa lebih sejahtera,” imbuh Wamentan Harvick.
Sedangkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, produksi jagung di Kabupaten Lamongan tahun 2023 mencapai 562.000 ton. Sementara, produksi padi mencapai 1.100.000 ton. Hal ini menempatkan Lamongan sebagai lumbung pangan Jawa Timur maupun nasional. Dengan nilai tukar petani (NTP) mengalami peningkatan dari 114 persen tahun 2022 naik menjadi 116 persen di tahun 2023.
Bupati mengaku bersyukur, meski dengan kondisi cuaca tak tentu, tetapi para petani semangatnya luar biasa. Produksi jagung Kabupaten Lamongan termasuk bagian terbesar untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat di Jawa Timur ini khususnya. Jagung dengan 562.000 ton di tahun 2023 ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan dengan 33 persen PDRB-nya dikontribusikan dari sektor pertanian.
”Kita semua terus mengalami peningkatan setiap tahun secara kualitas maupun kuantitas,” ujar Bupati yang akrab disapa Pak Yes.
Selain itu, berbagai inovasi juga terus dikembangkan Pemkab Lamongan, salah satunya melalui inovasi Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkat (Tersapujagad). Program ini dinilai tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, namun juga memastikan adanya kesempatan yang sama di seluruh lapisan masyarakat.
Tak lpa, Pak Yes menyampaikan terima kasih atas berbagai arahan, petunjuk-petunjuk yang disampaikan oleh Wamentan. Semua arahan dan petunjuk akan adaptasikan di lapangan dalam memberikan inovasi supaya bisa terintegrasi antara peternakan pertanian jagung.
”Kita memang juga punya inovasi Tersapujagat ‘ternak sapi jagung meningkat’ seperti apa yang telah disampaikan Pak Wamentan ini tadi. Mudah-mudahan ke depan bisa setiap tahunnya semakin meningkat dan mudah-mudahan di tahun ini yang ada sedikit gangguan El-Nino, saya yakin masyarakat mempunyai semangat,” pungkas Pak Yes. (*)