INDOSatu.co – JAKARTA – Anggota Komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur mengaku prihatin dengan kondisi Pemilu damai yang sedang diujung tanduk akibat perilaku calon presiden (Capres) yang terus mengumpat di luar arena debat. Umpatan tersebut tak lebih seperti memanas-manasi pendukungnya.
“Sayang sekali terlontar kata ‘goblok’, ‘tolol’, ‘endasmu’ dari mulut Capres. Seharusnya masalah di dalam debat diselesaikan saat acara. Data yang salah dijawab saat itu juga pada sesi yang diberikan moderator. Bukan diperpanjang keluar dengan memprovokasi para pendukung, sehingga mulai ada ejekan ‘sengkuni’,” ucap Aus dalam pernyataannya kepada wartawan.
Aus kemudian mengungkit deklarasi kampanye damai yang dihadiri ketiga Capres, baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo pada 27 November 2023 lalu.
Kini, kata Aus, tindak tanduk setiap Capres sedang diamati oleh rakyat, apakah komitmen dengan janji yang pernah diikrarkan atau tidak.
“Bangsa ini sudah lelah dengan polarisasi dan perpecahan di dua pemilu lalu? Masyarakat sangat mendambakan pemilu yang damai. Karena itu, Capres harus menjadi yang terdepan dan memberi teladan dalam persaingan yang sehat,” ungkapnya.
Aus juga menghimbau agar tiap Capres menjunjung semboyan yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantoro.
“Ing ngarso sung tuladha. Tampilkan etika dan adab Pancasila kepada pendukung masing-masing. Tahun ini pemilu harus damai, atau rakyat akan trauma dengan demokrasi capres-nya saja saling menghujat di luar arena debat,” pungkas Aus.
Seperti diberitakan, calon presiden dari nomor urut 02, Prabowo Subianto terbukti beberapa kali kedapatan mengeluarkan diksi yang kontroversial.
Yang pertama adalah ‘endasmu etik’ pada pertengahan Desember lalu, dan terakhir adalah kata-kata ‘goblok dan tolol’ yang banyak orang menafsirkan ucapan itu diarahkan kepada Capres nomor urut 01, Anies Baswedan. Ke depan, di dua debat Capres-Cawapres yang masih tersisa, umpatan serupa jangan sampai terulang kembali. (*)