Harlah ke-51, Gelar Istighatsah-Santuni Yatim, PPP Bertekad Jemput Kemenangan

  • Bagikan
SONGSONG PEMILU: Ketua DPC PPP Bojonegoro Sunaryo Abumain (kiri) menerima potongan tumpeng Harlah PPP ke-51 di Kantor DPC PPP Jalan Panglima Polim 61 Bojonegoro, Jumat (5/1).

INDOSatu.co – BOJONEGORO – Menggelar istighatsah dan menyantuni yatim piatu menjadi rangkaian acara sekaligus menjadi spirit Harlah ke-51 Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sehingga berjalan lancar tanpa ada kendala. Acara tersebut digelar Aula Kakbah Kantor DPC PPP Bojonegoro.

Harlah PPP kali ini dinilai strategis karena bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. Karena itu, tak heran jika Harlah ke-51 PPP tersebut mengambil tema; “Tujuan Menjemput Kemenangan”.

Harlah ke-51 PPP sengaja digelar secara sederhana. Tak heran, yang diundang dalam acara tersebut merupakan kader, pengurus, caleg, pimpinan banom di bawah naungan PPP. Bukan hanya itu. Ketiga dari empat anggota DPRD Bojonegoro dari PPP juga tampak hadir.

Mereka tampak terlihat guyub selama Harlah berlangsung. Mereka adalah Khoirul Anam, Sumari, dan Ainu Anggara. Sementara Eko Leksono tidak tampak hadir karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggal.

Baca juga :   Petugas Gulung 15 Pengedar dan Pemakai Narkoba

Di tengah Harlah berlangsung, Ketua DPC PPP Sunaryo Abumain didapuk menyampaikan pidato politik untuk menyemangati pengurus dan caleg menghadapi pemilihan legislatif (pileg) yang sebentar lagi akan menghampiri.

Mbah Naryo, sapaan akrab Sunaryo Abumain, tampak begitu runut merceritakan sejarah PPP yang merupakan hasil fusi empat partai yang beraliran dan berazas Islam. ‘’Itu (fusi, Red) bagian dari strategi Orde Baru untuk menyederhanakan partai yang ikut pemilu,’’ kata Mbah Naryo.

Pada saat deklarasi pada 5 Januari 1973, ungkap Mbah Naryo, partai yang melebur menjadi PPP, yaitu Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI).

‘’Dari pemilu ke pemilu, menjadi bukti bahwa PPP selalu mendapat tempat di hati umat Islam, dan terbukti sampai sekarang tetap eksis,’’ kata Mbah Naryo.

Baca juga :   Realisasikan Balik Mudik 2023 Aman dan Berkesan, Bupati Berangkatkan Tiga Bis

Karena itu, Mbah Naryo meminta kepada seluruh kader-kader PPP yang saat ini masih berada di rumah maupun kost (partai, Red) lain, diharapkan segera kembali ke PPP. PPP merupakan rumah besar umat Islam yang pas untuk menyalurkan aspirasi.

‘’Dan jangan sungkan-sungkan, PPP Bojonegoro selalu terbuka dengan bagi kader yang ingin kembali dan berkhidmah untuk umat,’’ kata Mbah Naryo.

Mbah Naryo mengakui bahwa tanda-tanda bangkitnya PPP sudah tampak. Berdasar pantauan wartawan media ini menyebutkan, beberapa tokoh yang dari pemilu ke pemilu tidak pernah aktif, tetapi pada Harlah ke-51 siang tadi, mereka tampak datang.

JADI KIBLAT DUNIA: Ustad Zakki Mubarak (dua dari kanan) saat menyampaikan mauidhah hasanah di Harlah ke-51 PPP di Jalan Panglima Polim 61 Bojonegoro.

Bahkan, mereka datang dengan membawa anak yang ternyata juga sudah menjadi pengurus PPP di tingkat ranting. Tanda-tanda kebangkitan PPP itulah yang dimaksud Mbah Naryo. Karena itu, tanda-tanda kebangkitan PPP itu tidak bisa hanya menjadi pajangan, tetapi harus diperjuangkan, sehingga warga atau umat dengan mantab menjatuhkan pilihan pada PPP pada pileg 14 Februari mendatang.

Baca juga :   Hadapi Pilkada Bojonegoro, Mbah Naryo: PPP Usung Sekda Nurul Azizah sebagai Cabup

‘’Sekali lagi, semua caleg PPP harus menebar kebaikan untuk menjemput kemenangan,’’ pungkas Mbah Naryo.

Acara Harlah ke-51 PPP tersebut dipungkasi dengan mauidhah hasanah yang disampaikan Ustad Zakki Mubarak. Ustad Zakki lebih banyak menceritakan sejarah Kakbah yang kali pertama didirikan oleh Nabi Ibrahim AS, meski juga ada riwayat lain yang menyebut bahwa Kakbah didirikan oleh Nabi Adam AS.

Yang pasti, meski beberapa kali Kakbah pernah dirobohkan dan dibangun kembali, tetaplah bahwa Kakbah menjadi kiblat umat Islam dunia berkat doa Nabi Ibrahim.

‘’Karena Kakbah sekarang menjadi lambang PPP, semoga PPP juga menang dalam pemilu yang akan datang,’’ pungkas Ustad Zakki. (adi/red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *