Lulusan SOTH dan Slantang Pengungkit Pengentasan Stunting di Lamongan

  • Bagikan
BERI MANFAAT: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (tengah) menyerahkan penghargaan kepada salah seorang mahasiswi terbaik program SOTH di Lamongan.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes) mewisuda 214 Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan 3 dan 29 Sekolah Lansia Tangguh (Slantang) angkatan 1 gelombang 2 di Aula Gajah Mada Lt. 7 Pemkab Lamongan, Senin (27/11). Diwisudanya ratusan wisudawati tersebut, kata Pak Yes menjadi pendorong pengentasan stunting di Kabupaten Lamongan.

Sebab, dari 14 (emoat belas) pertemuan yang dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) bulan, para orang tua diberikan bekal pengetahuan dan wawasan mulai dari perencanaan hidup berkeluarga, pendidikan, pola asuh anak, pembentukan krakter anak, kesehatan dasar, hingga pemenuhan gizi anak usia dini.

“Ini program bersama untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai daya saing dan tangguh. Karena di dalamnya terdapat wawasan, khusunya untuk mengentaskan persoalan stunting. Saya yakin ilmu yang didapatkan di sekolah orang tua hebat khusunya, nanti akan mengakumulasi dan menjadi pengetahuan yang bisa dilaksanakan secara terapan yang dihadapi ibu-ibu dalam membesarkan putra-putrinya,” tutur Pak Yes.

Baca juga :   Sabet Predikat Nindya, Pemkab Lamongan Terus Berinovasi Melalui Sadel Cepak

Terlebih menurut Pak Yes, persoalan stunting untuk mencapai generasi emas 2045 sekaligus terciptanya generasi tangguh, tidak hanya persoalan makanan sehat atau gizi cukup, melainkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap anak.

“Kadang-kadang pola asuh dapat mempengaruhi anak dapat stunting atau tidak, dengan adanya SOTH memberikan pengetahuan akan kepentingan kebutuhan anak,” tambah Pak Yes.

Selain itu, diwisudanya 29 lulusan Slantang asal Desa Sidokumpul, Kecamatan Lamongan, kata Pak Yes, dapat menjadi pendorong penciptaan generasi muda dimasa depan.

Baca juga :   PAN Resmi Usung Yuhronur-Dirham, Sekretaris PAN Jatim: Besok Daftar ke KPU

“Sumber daya manusia tidak hanya dimulai dari anak anak di dalam kandungan, atau usia produktif, tapi juga usia/usia lansia, karena justru usia lansia yang masih produktif dapat memberikan dorongan penciptaan generasi muda dimasa akan datang,” kata Pak Yes.

Menjadi salah satu dari wisudawan SOTH Angkatan 3, Erna Yunita Sari (36 tahun) mengaku bangga dan bahagia dapat menyelesaikan SOTH. Sebab, menurut dia, SOTH memberikan wawasan, pengetahuan, ilmu, terkati pola asuh sekaligus menambah kedekatan dengan mengimplementasikan ilmunya.

“Saya sangat senang, apalagi dalam SOTH ada bikin video terkait jaga diriku dengan anak. Di SOTH juga ada pengetahuan stunting, makanan-makanan yang boleh dan tidak, dan alhamdulillah dengan begitu saya jadi tau dan saya menerapkan ke anak isi piring ada ikan, ada sayur,” ucap lulusan terbaik SOTH dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah. itu.

Baca juga :   Tingkatkan Produktivitas, Bupati Lamongan Ajak Petani Tebu Berinovasi Atasi Pupuk

Sementara, Raifatun Ni’mah (29 tahun) lulusan SOTH asal Desa Kudikan, Kecamatan Sekaran mengungkapkan, SOTH tidak hanya memberikan manfaat wawasan dan ilmu bagi orang tua, namun juga memberikan dampak positif pada pengenalan lingkungan dan pertemanan anak.

“Saya dapat mendidikan dengan lebih baik, dan selain itu anak saya memiliki kawan dan bergaul lebih baik dengan teman-temannya. Anak saya bisa lebih aktif, cerdas, dan bergaul dengan teman temannya,” pungkasnya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *