Soal Pemilu 2024, JK: Hukuman Berat Dunia dan Akhirat Jika Penyelenggara Tidak Adil

  • Bagikan
BEDA PILIHAN: Mantan Wapres Jusuf Kalla (kanan) saat menerima silaturrahmi Ganjar Pranowo di kediamannya, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).

INDOSatu.co – JAKARTA – Warning keras disampaikan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) terkait Pemilu 2024 mendatang. Wapres asli Makassar itu berharap Pemilu 2024 bisa diselenggarakan dengan adil yang prosesnya tanpa adanya kecurangan.

Sebab, menurut JK, sapaan akrabnya, hukum berat akan menimpa seseorang jika melaksanakan praktik kecurangan di pesta demokrasi 2024.

“Jadi, berat sekali hukumannya, bukan hanya hukuman dunia, tapi hukuman akhirat. Bagi siapa saja yang melaksanakan Pemilu tidak sebaik-baik dan seadil-adilnya. Siapapun mereka,” ucap JK saat menerima Capres Ganjar Pranowo di kediamannya, Jakarta Selatan, Ahad (19/11).

Baca juga :   Songsong Pemilu 2024, Pj. Bupati Bojonegoro: ASN, Non ASN, dan Kades Harus Netral

Dia mengatakan, pesta demokrasi tahun depan sangat menentukan bagaimana bangsa ini dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sebab jika kontestasi Pemilu 2024 sudah dicoreng dengan praktik-praktik kecurangan, kata JK, hal tersebut sulit untuk diwujudkan.

“Juga keinginan Pak Jokowi. Bagaimana 2045 baik, tidak mungkin 2045 baik kalau hari ini tidak baik. Apabila diberikan contoh yang tidak baik pada 2024, maka menjadi bagian dari ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Jusuf Kalla.

Baca juga :   Donasi Rp 2 Triliun, JK: Tak Masuk Akal, Hentikan

JK juga mengimbau seluruh rakyat Indonesia dapat mengawal Pemilu, agar memastikan pesta demokrasi ini berjalan secara jujur dan adil. Selain itu, dirinya tidak menginginkan hanya karena berbeda pendapat atau pilihan, masyarakat jadi terpecah belah.

“Kita bisa berbeda secara politik, tapi kita tidak boleh berbeda dalam pilihan bernegara,” pungkas JK.

Pertemuan Ganjar Pranowo dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), hari ini, ternyata bukan sekadar silaturahmi biasa. Dalam kesempatan tersebut, keduanya juga berdiskusi tentang negara. Ganjar mengatakan, momentum silaturahmi itu menjadi sebuah rekonsiliasi bangsa untuk membawa visi dan cita-cita bangsa.

Baca juga :   Dihadapan Pemred, Hadapi Tahun Politik 2024, Haedar: Negara Tidak Boleh Terlibat dalam Kontestasi

“Anak-anak bangsa harusnya bisa membawa negara pada visi dan cita-cita untuk membawa pada 2045 (Indonesia emas) yang lebih baik dan kami diskusi panjang tentang negara ini,” kata Ganjar.

Dalam pertemuan itu, Ganjar merasa banyak belajar dari sosok JK. Karena itu, dia berharap agar Pemilu 2024 bisa berjalan lancar. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *