Jangan Biarkan Kejahatan Bernegara, Faizal: Indonesia Bisa Lebih Tragis dari Palestina

  • Bagikan
HARUS WASPADA: Kritikus dan Pemerhati Politik Kebangsaan Faizal Assegaf berharap, bangsa Indonesia tidak terus menerus membiarkan kejahatan bernegara. Jika diam, bisa bernasib seperti rakyat Palestina. (foto: tangkapan layar RH Chanel)

INDOSatu.co – JAKARTA – Kritikus dan Pemerhati Politik Kebangsaan Faizal Assegaf mengingatkan kepada warga bangsa bahwa, tragedi kemanusiaan di Palestina, memantik ingatan penindasan bangsa Indonesia di masa lalu.

“Bila rakyat terus-menerus membiarkan kejahatan bernegara, kelak akan jauh lebih tragis seperti apa yang terjadi di Palestina,” kata Faizal dalam akun jejaring sosial X yang mengizinkan dikutip INDOSatu.co, Senin (6/11).

Bicara tentang negara, kata Faizal, tidak lepas dari pemerintahan, rakyat, teritorial dan pengakuan dari negara lain. Di Palestina hanya ada rakyat. Lebih dari 70 tahun Palestina tak bisa menikmati bernegara dengan baik arena wilayahnya dirampas negara zionis Israel

Baca juga :   Soal Perbandingan Harga BBM Indonesia-Malaysia, LaNyalla: Bisa Picu Masalah Sosial

Di Indonesia, rakyat punya negara dan teritorial tapi sumber kekayaan alam dirampok. Celakanya, hanya segelintir orang yang berkuasa, menjadi boneka asing dan berwatak dinasti politik.

Palestina, kata Faizal, dijajah oleh Zionis Israel. Sementara bangsa Indonesia digilas oleh rezim boneka yang bersekutu dengan zionis global. Artinya, sama-sama tertindas dalam level yang berbeda.

Perampasan tanah rakyat di Papua, Sumatera, Kalimantan, Rempang, NTT dan sebagainya, ungkap Faizal, merupakan gambaran yang tak beda dengan situasi di Palestina. Aktor utamanya ‘Zionis Pesek’, komplotan budak kapitalis global.

Baca juga :   Jokowi Seret Intelijen, Faizal: Itu Bentuk Teror untuk Partai dan Rakyat. Harus Dilawan

“Realitas tersebut patut direnungkan. Ketika bangsa Indonesia menangisi rakyat Palestina, esensinya sadar atau tidak, juga merasakan hal serupa. Bedanya, hanya punya slogan merdeka, tapi masih terjajah,” beber Faizal.

Saat ini, kata Faizal, rakyat ditindas dalam aneka problem ekonomi, sosial dan politik. Mereka yang berkuasa semena-mena, sulit dilepas dari watak Zionis. Kejahatan yang bersumber dari DNA sekularisme dan hedonisme.

Baca juga :   Sinyal Gibran Arahkan PSI Dukung Prabowo, Megawati dan PDIP Dipastikan Gigit Jari

Dahulu, kata Faizal, bangsa Palestina bersimpati dan terdepan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Kini, kita sudah merdeka, punya negara, namun hanya bisa berdemo dan berdoa membela Palestina.

“Negara yang kita miliki semakin berada dalam kontrol kepentingan kapitalis global. Yang sejatinya adalah kekuatan Zionis. Tak heran, dari rezim ke rezim, hanya berpura-pura membela Palestina, tetapi sebenarnya mereka tetap menjalin kerja sama. Mari bangkit dan galang perubahan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *