Atasi Banjir di Lamongan, Proyek Penanganan Bengawan Jero Mulai Dibangun

  • Bagikan
GERAK CEPAT: Wabup Lamongan Abdul Rouf dan pejabat dari Pemprov Jatim sedang melihat langsung pembangunan Bengawan Jero untuk mengatasi datangnya banjir pada musim penghujan mendatang.

INDOSatu.co – LAMONGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten Lamongan memulai pembangunan proyek penanganan Bengawan Jero di Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, di Desa Kuro, Karangbinangun, Lamongan, Kamis (19/10).

Proyek penanganan Bengawan Jero tersebut, meliputi rehab pintu air, pembangunan rumah genset pompa Kuro, dan penambahan kapasitas pompa 3000 liter/detik sebanyak 2 buah. Penambahan 2 buah pompa menambah jumlah kapasistas air di UPT Kuro menjadi 10.000 liter/detik.

Menandai dimulainya proyek tersebut, Asisten Administrasi Umum Setda Provinsi Jawa Timur Akh. Jazuli, melakukan kunjungan ke UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun.

Mewakili Gubernur Jawa Timur, Akh. Jazuli, menuturkan proyek tersebut dilaksanakan guna mengatasi banjir tahunan yang menjadi momok di Kabupaten Lamongan.

“ibu Gubernur berpesan agar serius menangani proyek ini karena ini betul-betul dibutuhkan masyarakat. Mudah-mudahan membawa manfaat dan maslahat,” tutur Jazuli.

Baca juga :   Terima SK dari Kemenkes RI, RSUD Soegiri Lamongan Resmi Jadi RSUD Pendidikan

Sebab, melihat data dampak banjir yang terjadi di awal tahun ini, genangan banjir yang terjadi selama 6 bulan mengakibatkan sebanyak 6.672 rumah penduduk tergenang di 59 desa, 8 kecamatan, serta fasilitas umum meliputi 55 sekolah, 22 tempat ibadah, dan 7 fasilitas kesehatan.

Sedangkan Walil Bupati Abdul Rouf mengungkapkan, Bengawan Jero memiliki karakteristik di bawah elavasi muka air laut. Hal ini mengakibatkan pembungan air ke muara menjadi lambat apabila valume air meningkat.

“Wilayah Bengawan Jero kalau banjir ini tipenya agak susah keluar airnya. Tahun lalu ini mencapai 6 bulan lebih, karena karakteristik Bengawan Jero berada di bawah elavasi muka air laut, sehingga menjadikan lamanya pembungan air ke muara. Artinya, kalau pagi kita bisa membuang kalau siang air air laut yang masuk, ini menjadikan susahnya membuang air genangan,“ ungkap Wabup Rouf.

Baca juga :   Hadiri Pengukuhan, Bupati Lamongan Ingin Pemuda Pancasila Penjaga Ideologi Negara

Untuk mengoptimalisasi penanganan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai langkah kongkret yang terbagi menjadi 3 cara, yakni operasi pemeliharana dan peningkatan sarana prasarana pengendalian banjir, penganganan operasi melalui koordinasi lintas sektor, serta operasi buka tutup pintu dam dan penganganan kritis tanggul jebol.

Sementara, sebagai bentuk pemeliharaan agar tidak terjadinya luapan kiriman air yang bermuara di Bengawan Jero terlah dilakukan berbagai upaya mulai dari pengerukan waduk dan embung di desa dengan tambahan tampungan sebesar 177.000 m3, pengerukan 6 sungai utama Bengawna Jero sepanjang 11 km, normalisasi kanal banjir perkotaan sepanjang 6 km, serta pembersihan melalui program garpu sendok (Gerakan Prahu Sikat Enceng Gondok) sepanjang 35 km.

Baca juga :   Angka Perceraian di Lamongan Tergolong Tinggi

Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur, Baju Trihaksono membeberkan, proyek tersebut akan dikerjakan secara patungan. Dan jumlahnya Rp 60 miliar, yang berasal dari 1/3 APBD Pemkab Lamongan serta 2/3 dari Pemprov Jawa Timur.

“Kontraknya sebenarnya 3 bulan, tapi pompanya ini pesan dari luar negeri membutuhkan waktu untuk pemesanannya, tapi kita pastikan November ini barang sudah masuk. Sedangkan genset sudah ready tinggal bangun rumah genset. Sehingga, akhir Desember bisa selesai dan dapat berfungsi, dan kemungkinan El Nino saat ini cukup panjang yang diprediksikan sampai Desember ini membantu kita untuk pelaksanana lebih cepat,” pungkas Baju Trihaksono. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *