Malu Belum Nikah, Hamil, Pelaku Bunuh Bayi

  • Bagikan
BUAH TERLARANG: Andrianto (kaos biru) dan Yustiani (biru muda) diamankan petugas Polrestabes Semarang karena membunuh bayinya sendiri hasil hubungan gelap.

INDOSatu.co – SEMARANG – Sepasang kekasih pelaku yang tega membunuh bayinya, yakni Andrianto dan Yustiani berhasil dibekuk petugas Polrestabes Semarang. Keduanya ditangkap rumah kontrakanya di jalan daerah Kradenan, Kota Semarang, Senin (4/10). Pelaku melakukan perbuatan tersebut karena malu belum menikah.

Wakasat Polrestabes Semarang, Agus Supriyadi mengatakan, pelaku Adrianto, 22, warga Kintelan Baru, Lempongsari, Kota Semarang dan Yustiani, 23, warga Dukuh Munggang, Kabupaten Brebes menjalin hubungan sejak Januari 2021.

Baca juga :   Berkedok Loker Gaji Tinggi, Jual Empat Korban ke Hidung Belang

“Kedua pelaku itu ditangkap di kamar kos di daerah Kradenan, Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur,” katanya.

Agus mengaku bahwa, pelaku telah berpacaran kurang lebih dua tahun. Kemudian, pada Agustus 2021, Yustiani mengaku hamil. Hadirnya jabang bayi itu ternyata tidak dikehendaki. Keduanya sepakat untuk menggugurkan kandungan, lalu tersangka Andrianto mencari obat untuk menggugurkan kandungan melalui medsos.

Baca juga :   Jelang Muktamar Muhammadiyah, GP Ansor Sediakan Rumah Singgah untuk Tamu dan Penggembira

Setelah memperoleh obat penggugur kandungan, selama tiga hari Yustiani meminumnya sampai akhirnya merasakan sakit perut. Kemudian, pada Sabtu pagi, keduanya berniat berobat ke dokter umum di daerah Kalipancur.

“Namun di tengah perjalanan, Yustiani sudah tidak kuat, lalu menumpang ke kamar mandi warga. Saat itulah Yustiani melahirkan,” imbuhnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, keduanya dijerat dengan pasal 342 KUH Pidana dengan hukuman penjara 9 tahun.

Baca juga :   Bea Cukai Musnahkan Ribuan BMN Senilai Rp 2,2 Miliar

Pelaku pembunuh bayi, Adriyanto mengaku tidak menghendaki bayi itu lahir. Karena itu, dia membeli obat via online dengan harga Rp 500 ribu. Setelah obat diminum kekasihnya, bayinya justru lahir.

“Setelah meminum obat selama tiga hari, tiba-tiba perut Yustiani mengalami kram dan melahirkan di rumah warga,” akunya. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *